SIPIROK, Waspada.co.id – Jalan di Batu Jomba Desa Bulupayung Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) kini semakin tak bisa dilewati. Kondisinya memburuk setiap harinya, dengan lumpur tebal yang menyelimuti jalan dan kemiringan yang semakin curam, Selasa (17/9).
Pengendara tak hanya harus berhadapan dengan lubang-lubang dan jurang besar di Batu Jomba, tapi juga ancaman longsor yang terus membayangi. “Sekarang jalan ini seperti jalur maut. Setiap kali lewat, rasanya seperti bertaruh nyawa,” keluh warga Pasar Sipirok, Faisal Reza Pardede, kepada Waspada Online.
Lanjut Pardede, meski sudah sering kali dilaporkan warga, belum ada langkah nyata dari pihak pemerintah pusat, maupun provinsi. Padahal, kondisi ini telah menyebabkan kemacetan panjang dan kecelakaan lalu lintas semakin meningkat. “Kami semakin putus asa. Jalan ini sudah seperti sungai lumpur yang siap menelan siapa saja yang nekat melintas,” tambah warga lainnya.
Keparahan jalan nasional Batu Jomba di Sipirok juga berdampak besar pada roda perekonomian warga Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) meliputi empat kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapsel dan Kota Padangsidimpuan.
Para petani dan pedagang sembako kesulitan mengangkut hasil panen mereka ke pasar, sementara pedagang mengeluhkan meningkatnya biaya transportasi akibat kondisi jalan yang semakin buruk. Tidak jarang, kendaraan terjebak dalam lumpur dan harus ditarik keluar dengan peralatan seadanya, menghabiskan waktu berjam-jam.
Dengan kemiringan yang semakin curam, ancaman longsor di kawasan Batu Jomba semakin nyata. Warga hidup dalam ketakutan setiap kali hujan deras datang, khawatir jalan yang sudah rusak ini akan runtuh sepenuhnya. “Kami hanya bisa berharap, pemerintah segera mengambil tindakan ekstra cepat sebelum jatuh korban jiwa lebih banyak,” ujar seorang warga penuh harap.
Namun, hingga saat ini, harapan itu seakan tak berujung. Warga Tabagsel hanya bisa pasrah dan berdoa agar kondisi jalan segera diperbaiki sebelum bencana yang lebih besar menimpa. “Sangkin sulitnya jalan Batu Jomba dilewati, jenazah pun sampai ditandu kemarin, karena mobil ambulance tak dapat melintasi jalan Batu Jomba yang semakin parah,” ungkap warga. (wol/acm/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post