GUNUNGTUA, Waspada.co.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paluta, Anwar Beni Hasugian, menanggapi viralnya video yang memperlihatkan tumpukan sampah yang berserakan di pinggiran jalan dan di sebuah perkebunan kelapa sawait milik warga yang diduga tempat pembuangan sampah akhir (TPA) milik Pemerintah Kabupaten Paluta.
Di mana vidio yang diambil dari sebuah dron tersebut menjelaskan TPA di Paluta Jalan Baru Gunje kerap dijadikan tempat pembuangan sampah dan memperlihatkan pemandangan sampah yang berserakan baik di pinggir jalan maupun di sebuah perkebunan kelapa sawit yang di posting oleh akun Tiktok @visit.gunungtua dan sudah ditonton ribuan kali dan disukai lebih dari 150 orang.
“Terkait viralnya video tersebut kita sudah melihat dan mengetahui. Dan terkait kebersihan itu adalah tugas pokok kami dan sesuai fungsi kami. Dan kebersihan itu memang harus kami jaga betul dan membenarkan ada banyak sampah di Gunungtua Jae,” ujarnya Anwar Beni Hasugian, Selasa (15/4).
Anwar Beni juga menjelaskan untuk hal tersebut, pihaknya tidak akan menuding siapa-siapa. Namun terkait kebersihan, wajib untuk dijaga bersama dan sampah yang berserakan di pinggir jalan sudah diangkat dan dibersihkan menggunakan armada yang ada, dibantu Dinas PU untuk dipindahkan ke TPA.
“Untuk sampah yang berserakan di pinggir jalan tersebut sudah kita bersihkan dan kita angkat. Dan di tempat tersebut juga sudah kita pasang sepanduk agar sama-sama kita jaga kerbersihannya. Kita juga gak mau menuding siapa-siapa dan ke depan, kita berharap masyarakat kita lebih sadar agar tidak membuang sampah sembarangan,” tegasnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa, saat ini TPA yang dimiliki DLH ada dua tempat. Satu di Gunungtua Jae dan ketepatan di tengah-tengah kebun sawit masyarakat. Kebetulan di musim penghujan ini, terkendala terkait jalan. Sehingga sulit untuk dilalui masyarakat dan pihaknya akhirnya menggambil jalan pintas.
Kemudian TPA yang kedua berada di Desa Aloban yang mempunyai luas hampir 5 Ha lebih. Akses jalan sepanjang 4,5 KM belum tersentuh dan masih tanah merah dan sulit untuk dilalui armada pengangkut.
Anwar Beni juga mengeluhkan terkait minimnya armada pengangkut sampah. Yang ada hanya berjumlah 4 unit truk dan 4 unit betor dengan kondisi yang sudah mulai memperihatinkan dan tidak sebanding dengan yang ada di Padangsidimpuan dengan jumlah armada 30 unit pengangkut sampah.
“Itu salah satu penyebab kami keteter dalam mengangkut sampah, apalagi di lebaran ini. Di mana hari normalnya hanya berkisar 20 ton per hari naik satu kali lipatnya 40 ton sehingga kami harus memberi insentif lebih kepada petugas,” terangnya.
Anwar Beni Hasugian berterima kasih atas kritik yang ditujukan kepadanya. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Paluta untuk menjaga kebersihan serta bergotong royong bergandeng tangan mewujudkan Paluta lebih baik sesuai dengan visi misi bupati Paluta. (wol/bon/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post