SEIRAMPAH, Waspada.co.id – Direktur RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dr. Syari Aldi Saragih menyebut, pengawasan dan pendistribusian obat Psikotropika cukup ketat dari pihak penyedia obat dan diawasi juga oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hal itu dikatakan dr. Syari Aldi Saragih kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/6) sore, di Seirampah. Ia mengatakan, bahwa prosedur untuk mendapatkan obat Psikotropika yang digunakan untuk pasien gangguan jiwa sangatlah ketat.
Begitupun, dirinya memastikan ketersediaan obat psikotropika di rumah sakit tetap terjaga. “Hingga saat ini stok obat Psikotropika di rumah sakit kita tetap ada,” ujarnya.
Saat disinggung terkait isu yang beredar tentang adanya kekosongan obat Psikotropika bagi pasien dengan gangguan jiwa. dr Syari Aldi menjelaskan, bahwa saat itu pihak rumah sakit sedang menunggu obat Psikotropika yang telah dipesan.
Ia menambahkan, bahwa sempat terjadi miss komunikasi dengan pihak keluarga pasien saat pengambilan obat Psikotropika, sekitar pukul 11.00 WIB siang.
“Obat Psikotropika tersebut akhirnya tiba di rumah sakit sekitar pukul 16:00 dan langsung didistribusikan ke seluruh pasien gangguan jiwa, termasuk kepada keluarga pasien tersebut,” jalasnya.
Direktur RSUD Sultan Sulaiman juga menambahkan, pada bulan Mei 2024 terdapat 25 pasien gangguan jiwa. Pada bulan Juni 2024, terhitung ada 12 pasien yang dirawat, bahkan saat ini ada dua orang pasien yang masih dirawat inap. (wol/rzk/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post