LANGSA, Waspada.co.id – Pj Wali Kota Langsa, Syaridin, menuntut para aparatur negara khsusnya di kota setempat menjadi reformer, kreatif, dan inovatif memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang profesionalisme.
“Jangan ada lagi pejabat di Kota Langsa yang gagap teknologi (gaptek). Pejabat harus terus meningkatkan kapasitas diri sehingga betul-betul menjadi pelayan publik yang profesional. Profesionalisme adalah wujud tanggung jawab moral kita selaku abdi negara yang digaji dari pajak rakyat dan penghasilan negara lainnya,” tegas dia, saat melaunching Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Pengendalian Inflasi Kota Langsa (Sippikola), Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (SIPATEN) dan Manual and Digital Operasional System (MANDI ON-TIME, di Aula Setda Kota Langsa, Selasa (1/10).
Syaridin menuturkan, bahwa dunia telah berubah, digitalisasi berlaku hampir di semua lini kehidupan termasuk dalam bidang pemerintahan dengan diberlakukannya e-government, dengan tujuan agar pelayanan public lebih cepat, lebih efektif, lebih efisien, lebih transparan, lebih mudah diakses, dan lebih akuntabel.
Salah satu wujud kreativitas dan inovasi tersebut adalah melahirkan aplikasi yang diharapkan bermanfaat dan berdampak luas, bukan hanya untuk internal pemerintah tetapi juga untuk masyarakat. Aplikasi yang dilahirkan jangan hanya sekedar memenuhi kewajiban sebagai peserta pelatihan kepemimpinan administrator, tetapi produk aplikasi ini harus diterapkan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kebermanfaatan, dampak luas, Integrasi sistem dan keberlanjutan perlu kami tekankan karena banyak keluhan, terlalu banyak aplikasi di pemerintahan ini tetapi kurang terintegrasi dan manfaat serta keberlanjutannya tidak maksimal. Jika ini terus terjadi, termasuk pada aplikasi yang mau kita launching ini, maka kita telah memubazirkan anggaran, waktu, dan tenaga,” katanya.
Dikatakan, jika mengacu pada dokumen perencanaan, Kota Langsa ini diidealkan akan menjadi smart city. Untuk menjadi smart city, tentu harus didukung oleh komponen smart governance. Untuk menjadi smart governance tentu harus ada sistem, infrastruktur, lingkungan, dan SDM yang smart juga.
Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) ini merupakan salah satu wujud komitmen untuk meningkatkan SDM Pemko Langsa yang smart, yang menguasai TIK. Jika SDM sudah smart maka pengembangan sistem, lingkungan dan infrastruktur yang smart menjadi kebutuhan yang mendesak.
Untuk betul-betul mewujudkan smart governance dibutuhkan dukungan politik anggaran yang kuat dari DPRK Langsa karena investasi untuk membangun sistem yang integrative didukung infrastruktur TIK yang memadai membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Harus menjadi kesadaran dan pemahaman bersama bahwa smart governance ini merupakan suatu keharusan karena masyarakat Kota Langsa juga semakin cerdas dan sangat familiar dengan penggunaan telepon pintar (smart phone) dan produk kecerdasan buatan lainnya. Masyarakat maunya pelayanan publik menjadi semakin cepat, murah, dan mudah. Tanpa harus face to face, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan paripurna melalui smartphone-nya.
Masyarakat juga bisa mengakses data dan informasi tentang Kota Langsa dan seluk beluknya secara real time. Masyarakat juga mudah berpartisipasi dalam melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat, khususnya pelaku usaha, bisa melakukan promosi dan pemasaran produknya melalui sistem yang pemerintah bangun.
“Sekali lagi, kami berharap agar aplikasi-aplikasi yang telah diciptakan oleh para pemimpin administrator di lingkungan Pemko Langsa ini betul-betul diintegrasikan, dimanfaatkan dan dijaga keberlanjutannya. Integrasi sistem bukan hanya antar OPD, tetapi juga dengan pemerintahan gampong dan dengan lembaga lainnya,” jelasnya.
Pj Wali Kota Langsa mengapresiasi ASN-nya yang telah berhasil mencetuskan ide dan gagasannya dalam mewujudkan kemajuan teknologi dan informasi di lingkungan Pemerintah Kota Langsa.
“Selamat dan apresiasi kami berikan juga kepada T Syah Putra, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA dengan nama aplikasinya SIPPIKOLA. Lalu Mursalin, Sekretaris Kecamatan Kantor Camat Langsa Lama dengan nama aplikasinya SIPATEN dan Rinaldi Alisyahputra Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Disperindagkop UKM Kota Langsa dengan nama aplikasi MANDI ON-TIME,” ungkapnya.
Syaridin menambah, semoga saudara bisa menjadi lulusan terbaik. Dan yang paling penting kawal terus aplikasi yang telah saudara ciptakan ini agar betul-betul diimplementasikan dan diintegrasikan dengan sistem lainnya,” kata Syaridin. (wol/rid/d2)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post