JAKARTA, Waspada.co.id – Wakil Presiden ke-13 Indonesia, KH Ma’ruf Amin, menggelar buka puasa bersama dengan kalangan media pada Kamis (6/3). Pada kesempatan ini, Ma’ruf Amin juga mengundang perwakilan Pengurus PWI Jaya.
Acara buka bersama ini bukan sekadar mempererat atau memperluas silaturahim. Pada acara yang digelar di Warung Kondre kawasan Ciputat itu, kalangan media juga kembali mendengarkan pemikiran dan pandangan yang penuh manfaat dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2015-2020 tersebut.
Ma’ruf Amin, juga Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (NU) 2015-2018, didampingi istrinya, Hj Wury Estu Ma’ruf Amin. Di awal sambutannya, Ma’ruf Amin menyebutkan acara bukber ini sekaligus temu kangen dengan kalangan media.
“Saya kangen bertemu dengan teman-teman media. Setelah tidak lagi menjadi wakil presiden, saya masih sering berkeliling sebagai kyai diundang ceramah,” ujar Abah, sapaan KH Ma’ruf Amin.
Menjawab pertanyaan media terkait kegiatan rutinnya sekarang ini, Abah mengaku terus mengikuti perkembangan politik maupun sosial kemasyarakatan. Tentang musibah banjir yang melanda Jabodetabek, hal itu dinilai terjadi karena kurangnya antisipasi dan ego sektoral.
“Saat saya masih di DPRD DKI Jakarta antara 1970-1978, bahkan jadi ketua fraksi di usia 30-an, antisipasi masalah banjir sudah kita coba bahas dengan DPRD Jabar. Ada joint-planning, tetapi itu tak pernah dibicarakan sampai tuntas. Ego sektoralnya tinggi,” papar Abah.
Pendamping Presiden Joko Widodo pada periode 2019-2024 tersebut memberi pesan kepada jajaran Pengurus PWI Jaya yang diwakili Kesit Budi Handoyo, Arman Suparman, Tb Adhi, Indra Utama, Penerus Bonar, dan Hermawan. Sebaliknya, Ma’ruf Amin didampingi Pemimpin Redaksi Indoposnews.com, Akmal Marhalie, dan meminta jajaran Pengurus PWI Jaya senantiasa amanah menjalankan fungsi kewartawanan.
“Harus rajin memberitakan kemajuan daerah-daerah. Pers juga harus terus menjaga peran dan fungsinya sebagai kekuatan keempat dari pilar demokrasi setelah eksekutif, legislatif, dan judikatif. Pers juga jangan mau jadi alat kegaduhan,” ungkap alumni Ponpes Tebu Ireng Jombang kelahiran 11 Maret 1943 di Kresek, Tangerang, itu. (wol/aa/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post