MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia (Ketum PSBI) Dr Effendi MS Simbolon menghadiri dan menyaksikan secara langsung proses pemakaman ibunda Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ompui Pdt Dr Victor Tinambunan MST, Nursia Br Sihotang di Huta Siringoringo Sihotang Hasugian (Sihas) Dolok I, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Selasa (21/1).
“Selamat jalan Inong Boru Sihotang naburju, Sahatma ho pajumpang dohot Tuhanta Yesus Kritus di surgo (selamat jalan Ibu boru Sihotang yang baik sampailah kamu bertemu dengan Tuhan Yesus di surga. Tuhan memberkati,” ungkapnya Effendi.
Merasa bersyukur dapat menyaksikan perjalanan panjang kehidupan ibunda Nursia Boru Sihotang yang telah mencapai usai sampai 88 tahun.
“Dengan kerendahan hati bunda terkasih melahirkan 8 putra/putri dan berketurunan dengan baik sehingga hal ini menjadi teladan dan khotbah yang hidup bagi kami dan terima kasih Tuhan Engkau berikan kami Inong Boru Sihotang Naburju,” ucapnya.
Ephorus HKBP Ompui Pdt Dr Victor Tinambunan MST berharap kiranya sepeninggal ibu tercinta seluruh keturunan dan keluarga tetap saling mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya.
“Kami berharap semua keturunan ibu yang kami kasihi tetap terawat. Saling mengasihi, bersilaturami, dan hidup rukun sebagai tanda terima kasih atas seluruh kebaikan ibu yang kami kasihi,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan ada dua hal kebaikan dan teladan hidup yang mereka ingat dari ibunda tercinta semasa hidupnya.
“Pertama beliau (Ibu) ini tidak mau menuntut apa-apa dari anak-anaknya. Paling penting baginya mendengar anak-anaknya baik-baik dan tidak buat masalah di rantau. Kedua, kalau dihubungi, dia rutin telepon (minta), kalau ada waktu pulang ke kampung,” ungkapnya.
Sebetulnya hanya yang dua itu yang paling penting baginya. Emang kalau ada kirim duit senang juga tapi hal itu diurutan yang kesekian, jadi kami sangat bersukacita selama hidupnya. Seluruh kebaikan dan kasih yang telah diberikan oleh ibunda tercinta semasa hidupnya menjadi kenangan dan akan diwariskan kepada seluruh keturunannya.
“Kami akan mewariskan apa yang telah diteladankan dan diajarkan ibu kepada semua cucu-cucunya, karena memang dia (Ibu) sangat dekat dengan cucu-cucunya sehingga semua cucu-cucunya juga betul-betul sedih dan menangis karena merasa kehilangan atas kebaikan dan kasih dari Oppungnya,” pungkasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post