JAKARTA, Waspada.co.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan selama bulan Ramadan. Di mana, akan ada makanan yang dibawa pulang ke rumah.
“Ramadan ini penting. Kita tetap akan melaksanakan (Makan Bergizi Gratis). Untuk yang berpuasa nanti bisa dibawa pulang. Yang tidak puasa, ya silakan dikonsumsi untuk daerah-daerah yang mayoritas tidak puasa,” kata Dadan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2025).
Terkait menu MBG selama bulan ramadan, Dadan memastikan bahwa buah kurma akan tersedia dan bisa dibawa pulang untuk dimakan saat berbuka puasa.
“Untuk menu ramadan yang dibawa pulang itu pasti akan ada kurma. Tapi untuk daerah-daerah yang tidak puasa mungkin tidak usah ada kurma, menu biasa saja,” ungkap dia.
Dadan menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi program MBG pada pekan pertama bulan Ramadan. Jika ada daerah yang seluruhnya tidak menjalankan puasa, program MBG tetap akan berjalan seperti biasa.
“Kita akan evaluasi selama satu minggu, kalau ternyata seluruhnya tidak puasa, layanan normal,” jelas dia.
Sebelumnya, Dadan menuturkan, menu MBG di bulan ramadan difokuskan pada makanan yang tahan lama dan mudah dibawa pulang. Beberapa pilihan menu yang direncanakan antara lain susu, telur rebus, kurma, kue kering fortifikasi, dan buah-buahan.
Pemilihan makanan MBG tersebut mempertimbangkan aspek praktis dan penyimpanan. Makanan-makanan ini tidak mudah basi dan dapat disimpan dengan baik hingga waktu berbuka puasa tiba.
“ya jadi bentuk makanannya, bentuk makanan yang tahan lama seperti contohnya susu, telur rebus, kurma, kemudian kue kering fortifikasi, buah, dan lain-lain,” kata Dadan usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 24 Februari 2025.
Tahan Lama
Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati makanan bergizi meskipun mereka harus membawanya dari sekolah ke rumah. Hal ini juga mengurangi potensi pemborosan makanan.
Selain makanan tahan lama, MBG juga akan menyajikan variasi menu seperti bubur kacang hijau dan kolak. Kedua menu tersebut merupakan makanan tradisional yang populer dan disukai banyak anak.
Namun, komposisi gizi tetap menjadi prioritas utama. Bubur kacang hijau dan kolak akan dibuat dengan memperhatikan keseimbangan protein, karbohidrat, dan serat.
“Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau, atau kolak. Yang jelas sumber komposisi gizinya tetap di mana di situ ada protein, karbohidrat, dan ada serat,” jelasnya.
Dengan demikian, anak-anak tetap mendapatkan nutrisi lengkap meskipun menikmati hidangan yang lezat dan mengenyangkan. Variasi menu ini diharapkan dapat menambah daya tarik program MBG. (Liputan6.com)
Discussion about this post