MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), pasca dugaan kebocoran gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang diduga mengakibatkan 101 warga keracunan gas H2S.
Kepala Disperindag ESDM Sumut, Mulyadi Simatupang mengatakan, pihaknya sudah menjadwalkan rapat melalui Zoom dengan Kementerian ESDM pada Selasa 27 Februari 2024.
“Pada prinsipnya Dinas Perindag ESDM melalui cabang dinas wilayah V kami di sana sudah turun ke lokasi,” kata Mulyadi saat dikonfirmasi, Senin (26/2).
BACA JUGA
Berulangkali Timbulkan Korban Walhi Sumut Desak Pemerintah Tutup Pt Smgp
Mulyadi mengatakan, berdasarkan informasi yang dirangkum Disperindag ESDM pada 21 Februari 2024, telah ada sosialisasi tentang uji sumur yang telah dilakukan drilling pada lokasi V 01 di Desa Sibanggor Julu.
Dia menyebutkan, pada saat pengujian berdasarkan informasi yang diperoleh camat dari pihak PT. SMGP standar operasi prosedur (SOP) telah dilaksanakan sesuai tahapannya.
Lalu pada pukul 19.30 WIB beredar informasi bahwa beberapa orang mengalami keracunan di Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga yang jaraknya lebih kurang 700 meter, dari lokasi kejadian Desa Sibanggor Tonga lebih dekat sekitar 1000 meter. Gejala yang dialami oleh warga berupa mual-mual dan muntah.
Selanjutnya pihak Pemkab Madina melalui Puskesmas setempat dengan perusahaan dan swadaya masyarakat segera melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Mandailing Natal dan RS Permata Madina, karena tidak dapat ditangani Puskesmas setempat mengingat masifnya korban yang jatuh.
Dalam kejadian tersebut, lanjut Mulyadi lagi, masyarakat Desa Sibanggor Tonga dan Desa Sibanggor Julu sempat dievakuasi ke desa terdekat yaitu Desa Sibanggor Jae, tapi secara mandiri pada malam tersebut kembali ke desa asal.
“Jumlah korban pada malam Jumat tersebut tercatat sebanyak 101 orang dan langsung mendapat penanganan medis dari rumah sakit tersebut. Sabtu, 24 Februari 2024 pukul 13 30 WIB, info dari camat Puncak Sorik Marapi tinggal empat orang lagi yang masih dirawat di rumah sakit, selebihnya telah kembali kekediaman masing-masing,” ungkapnya.
Mulyadi mengungkapkan jika sudah ada hasil koordinasi berupa resume dari Kementerian ESDM akan disampaikan lagi ke publik. Termasuk dalam hal-hal yang dianggap sangat prinsip sekalipun, guna merespon kejadian dimaksud.
“Paling terpenting, warga yang terdampak keracunan gas berbahaya tersebut telah ditangani oleh Pemkab Madina dan PT. SMGP,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post