PANGURURAN, Waspada.co.id – Banyaknya pengaduan dan keluhan masyarakat mengenai ketersediaan air bersih yang tidak maksimal, DPRD Samosir menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PDAM Tirtanadi Cabang Samosir didampingi Dinas PUTR Samosir, Selasa (4/2) di Ruang Rapat DPRD.
Rapat ini dipimpin Ketua DPRD Samosir, Nasip Simbolon, Wakil Ketua Osvaldo Simbolon, Sarchocel M Tamba yang juga dihadiri anggota lainnya, Kepala Cabang PDAM Tirtanadi beserta jajarannya.
Dalam rapat ini, Ketua DPRD Samosir Nasip Simbolon, menjelaskan bahwa aliran air dari PDAM ke rumah masyarakat sasaran sering macet (mati) tidak mengalir dan kualitas air pun berlumpur dan berbau, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh tentang air bersih.

Nasip meminta PDAM memberikan solusi dan langkah strategis seperti masalah penganggaran untuk mengatasi kemacetan air yang dialirkan oleh PDAM ke konsumen. Selain itu, Nasip juga meminta PDAM jangan sembarangan menggali/pengorekan jalan untuk memasang pipa apalagi begitu dikorek ditinggal begitu saja.
“Saya meminta hasil RDP ini ditindaklanjuti, supaya masyarakat pengguna dapat terbantu,” ujar Nasip.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Renaldi Naibaho, di mana ia mengharapkan PDAM lebih fokus bekerja dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. “Apalagi menurutnya, Samosir sebagai daerah tujuan wisata internasional jangan sampai terganggu,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota DPRD dari Partai Golkar, Polten Simbolon, meminta PDAM Tirtanadi, melakukan penyaringan air dari pompa ke reservoir sebelum dialirkan ke konsumen.
“Saat ini air mengalir ke rumah warga sangat jorok dan bau lumpur terkadang ada hewan lintah di bak penampungan air,“ katanya.
Oleh sebab itu, Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Cabang Samosir, Mohammad Adelin Ginting, menjelaskan adanya keterbatasan sumber air bersih dan anggaran pemeliharaan yang dimiliki PDAM Tirtanadi, sehingga tidak bisa meng-cover seluruhnya.
Mewakili Dinas PUTR, Manutur Naibaho, menyampaikan Pemkab Samosir sangat mendukung kinerja PDAM Tirtanadi terkait pembangunan infrastruktur jaringan.
“Pada tahun anggaran 2024 juga Pemkab Samosir mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur jaringan di Pangururan, senilai Rp8,1 miliar walaupun belum berfungsi karena masih dalam konstruksi dalam pengerjaan (KDP),“ ujarnya. (wol/ward/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post