MEDAN, Waspada.co.id – Debat publik perdana Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) di Ballroom Hotel Grand Mercure Medan Rabu (30/10) berakhir sekira pukul 22.30 WIB.
Paslon nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala dinilai tampil luar biasa karena menguasai panggung dan juga materi debat.
“Kalau membandingkan dengan paslon lain, Pak Edy ya tidak sebanding, artinya Pak Edy sangat luar biasa unggul atas Bobby-Surya, jadi gak selevel,” ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan, usai debat.
Sutrisno mengatakan Edy-Hasan tampil dengan penguasaan panggung yang luar biasa tenang, meski dipancing sana-sini.
“Sejak awal Beliau mengikuti yang diarahkan moderator, menyampaikan visi misi detail. Tidak ada motif menyerang paslon lain. Sangat menguasai arena debat malam ini,” kata Sutrisno.
“Tidak mungkin kita berikan skor, karena jelas tidak berimbang. Pak Edy dan Hasan sangat piawai debat malam ini. Bahkan kita lihat Hasan saja sebenarnya cukup atasi paslon lain (Bobby-Surya),” jelasnya lagi.
Kata Sutrisno, bukti keunggulan Edy-Hasan adalah momentum yang menarik saat isu keterbukaan publik. Edy sampai diapresiasi oleh paslon nomor 1 (Bobby-Surya).
“Pak Edy sampai diapresiasi oleh paslon lain buktinya. Kita tahu ada rekom Komisi Keterbukaan Informasi Publik. Kalau kita sikap ya, tentu Sumut Indonesia pernah dihebohkan oleh aksi wartawan yang meliputi di Pemko Medan, semacam boikot terhadap berita Pemko Medan. Karena ada yang menghalangi wartawan mendapatkan informasi, itu bertolak belakang dengan penghargaan Pemko Medan (keterbukaan informasi publik),” kata Sutrisno.
“Pak Edy tidak pernah didemo wartawan. Tidak pernah membatasi wartawan. Karena informasi publik didapat dari wartawan. Beda dengan Bobby yang punya pasukan untuk menghalangi wartawan. Itu kemungkinannya, kepala daerah khawatir tak mampu jawab, jadi proteksi wartawan, takut tidak mampu jawab wartawan, makanya wartawan dibatasi,” katanya lagi.
Sebelumnya dalam debat, Bobby memuji Edy Rahmayadi saat sesi tema Keterbukaan Informasi Publik. Panelis memberi pertanyaan ke kedua pasangan calon, adu debat dengan pertanyaan bagaimana peningkatan Keterbukaan Informasi publik di Sumut.
“Pak Edy saya kali ini saya apresiasi kepemimpinan bapak sebagai Gubernur Sumatera Utara. Setahu saya keterbukaan publik Sumut masuk lima besar di Indonesia. Izinkan saya mengapresiasi untuk bagian ini saja,” katanya Bobby.
Ia menyebut Edy Rahmayadi pernah memberi apresiasi untuk dirinya sebagai Wali Kota Medan dalam hal keterbukaan informasi publik. Ke depan, Bobby menargetkan Sumut masuk dalam tiga besar nasional keterbukaan informasi publik.
“Kami ingin apresiasi, kami akan coba terus tiga besar di Indoensia. Ini baik perlu kita sampaikan, untuk diketahui masyarakat mana yang perlu kami perbaiki hanya akan kami sampaikan kesempatan kali ini, terima kasih,” katanya.
Adapun debat publik perdana berjalan panas, saling adu argumen tajam dan ditutup nuansa damai nan sejuk. Tangan Edy Rahmayadi disalam dan disungkem oleh Bobby Nasution di hadapan ratusan undangan di Grand Mercure.
Edy Rahmayadi ditanyai soal momen Bobby menyungkem tangannya, mengaku itu hal biasa dan lumrah. Kata Edy Rahmayadi, Bobby masih punya hubungan kekeluargaan dengan dirinya.
“Hal biasa itu, sering begitu dia, kan masih keponakan saya juga dia itu. Soal pujian Bobby, harusnya wartawan yang puji saya. Kalian tanya juga lah istri saya ini,” kata Edy Rahmayadi didampingi istrinya Nawal Lubis saat sesi konferensi pers.
Dalam debat Cagub Sumut 2024 berjalan selama tiga jam dibagi ke beberapa sesi dan jeda istirahat. Sempat dibahas debat soal isu pendidikan, kesehatan, layanan informasi publik, penanganan bahaya narkotika hingga judi online di masyarakat Sumut. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post