LANGSA, Waspada.co.id – Satu unit bus tanpa nomor polisi, merk Marcedes Benz gagal menyelundupkan puluhan imigran Rohingya usai terjaring razia Operasi Keselamatan Seulawah 2025 yang digelar Polres Langsa di depan terminal tipe A, Jalan Prof A Majid Ibrahim, Simpang Lhee, Kecamatan Langsa Barat.
Data yang dihimpun dari bagian Intelijen Imigrasi, tercatat ada sebanyak 93 imigran Rohingya yang terdiri dari 32 laki-laki, 51 wanita dan 10 anak-anak ditemukan saat dilakukan pemeriksaan ke dalam Bus.
Sejumlah imigran Rohingya tersebut lalu diamankan ke kawasan komplek Terminal Langsa.
Kapolres Langsa AKBP Andy Rahmansyah mengatakan bus yang dikemudikan Jefriyanto berangkat pada, Minggu (16/2), dari Medan menuju ke Kabupaten Bireuen.
Dari Bireuen, Jefriyanto menjemput imigran Rohingya untuk dibawa ke Pekan Baru, Provinsi Riau.
Berdasarkan keterangan supir, saat menjemput puluhan imigran dari Bireun, mereka diangkut tiga unit mobil bak terbuka dan berhenti di pinggir jalan.
Selanjutnya seseorang yang tak dikenal mengarahkan imigran etnis Rohingya itu ke minibus yang dikemudikan Jefriyanto. Kemudian, minibus bergerak hendak menuju Pekanbaru sebelum dihentikan di Kota Langsa.
Hasil pemeriksaan Jefriyanto, disebut bahwa dia mendapat perintah dari seseorang dengan panggilan Agam melalui seluler yang menyuruhnya untuk menjemput imigran etnis Rohingya di Kabupaten Bireuen.
Data dihimpun, Selasa (18/2), berdasarkan catatan unit pelaksana uji berkala kendaraan bermotor, masa berlaku uji KIR bus pengangkut imigran Rohingya tersebut hanya sampai 12 Maret 2023.
Di mana lokasi pengujian terdata di Dinas Perhubungan Kota Medan, dengan nomor uji AB71B22000104 atas nama pemilik Bus PT Juma Batu Palas dan nomor kendaraan BK 7508 LD. (wol/rid/d1)
Editor: Rizki Palepi
Discussion about this post