MEDAN, Waspada.co.id – Mantan Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa, menegaskan bahwa PSMS Medan, salah satu klub sepakbola legendaris di Tanah Air, tidak dapat diperjualbelikan. Hal ini disebabkan oleh status PSMS sebagai entitas yang dimiliki bersama oleh 40 klub anggota.
Pria yang akrab disapa Bento itu menjelaskan bahwa PSMS bukanlah milik pribadi atau kelompok tertentu. “PSMS adalah milik 40 klub anggota. Kepemilikan kolektif ini sudah menjadi bagian dari sejarah klub sejak awal berdirinya. PSMS tidak bisa diperjualbelikan tapi terbuka untuk dikelola,” katanya.
“Kenapa polemik ini belum selesai dengan 40 klub pemilik, inilah kelemahan PSMS selama ini. Sudah berapa banyak pengelolah mengunakan PT, saya mau tanya pembuatan PT itu dasarnya dari mana,” tegasnya lagi.
Ia juga menegaskan bahwa setiap langkah besar yang menyangkut masa depan PSMS harus mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota. “Tidak ada satu pihak pun yang berhak menjual atau mengalihkan kepemilikan klub ini tanpa persetujuan dari seluruh klub anggota. Ini adalah amanah yang harus kita jaga,” tambahnya.
Meski menolak ide penjualan klub, Benny tetap mendorong peningkatan profesionalisme dalam pengelolaan PSMS. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang baik, baik dari segi finansial maupun prestasi.
“PSMS harus tetap menjadi klub yang kompetitif dan profesional. Namun, itu harus dilakukan dengan cara yang benar, tanpa mengorbankan nilai-nilai dasar yang selama ini kita junjung,” katanya. (wol/ari/d1)
Discussion about this post