REDELONG, Waspada.co.id – Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, terus berupaya meningkatkan kenyamanan pembeli dan pedagang di Pasar Rakyat Simpang Tiga. Salah satunya, dengan merevitalisasi sarana dan prasarananya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag), Kabupaten Bener Meriah Hairun Aksa, melalui Kepala Bidang Perdagangan Safri Riswandi, menyampaikan pihaknya melakukan penataan secara berkala, bergantian dan bertahap.
“Ada sejumlah pasar rakyat tradisional di Bener Meriah. Sedang kita laksanakan revitalisasi pemenuhan sarana dan prasarana penunjang untuk aktivitas pusat perdagangan,” tuturnya kepada Waspada Online, Senin (2/10).
Disampaikan, anggaran yang digunakan untuk rehab atau revitalisasi pasar-pasar tradisional, pada 2023 ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) melalui dana otonomi khusus Aceh (Otsus).
“Revitalisasi pasar tradisional tahun ini tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK), tetapi mengunakan anggaran yang bersumber dari dana Otsus Aceh,” ujarnya.
Ia menyebutkan, ada sejumlah pasar tradisional yang direvitalisasi tahun ini. Mulai Pasar Simpang Tiga Redelong dengan anggaran Rp2,4 miliar, dan Pasar Buntul, Kecamatan Permata senilai Rp500 juta.
“Sedangkan untuk yang akan direhab selanjutnya, ada dua pasar, yakni Pasar Lampahan Kecamatan Timang Gajah, pasar Pondok Baru di Kecamatan Bandar,” sebutnya.
Revitalisasi pasar rakyat Simpang Tiga tersebut, pengerjaannya dilaksanakan oleh CV. Nuansa Indah, Nomor Kontrak: 510/267/SPK/DISDAG-BM/2023. Dari anggaran APBK dengan kontrak senilai Rp 2.413.750.000,00. Sedangkan untuk consultant pengawas dilakukan oleh CV. Andaman Karya Perdana, dan untuk perencana CV. Dinamika Multi Cipta, tanggal kontrak mulai 4 Agustus dengan waktu pelaksanaan selama 147 hari Kelender mendatang.

Salah seorang warga Simpang Tiga, Mija, kepada Waspada Online, mengatakan sangat mendukung adanya perbaikan atau revitalisasi Pasar Rakyat Tradisional Simpang Tiga. Mengingat perlu adanya perawatan dan peningkatan sarana prasarana.
“Kalau pasar rakyatnya bagus, tempat parkirnya ada, semua sarana prasarana nya ada, pasti jadinya para pembeli merasa nyaman untuk belanja. Dan tentu para pedagang juga tidak lagi berjualan di tengah pusat kota Redelong seperti saat ini,” tandasnya. (wol/win/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post