TANAH PINEM, Waspada.co.id – Ratusan masyarakat Tanah Pinem, Kabupaten Dairi dari tiga desa, Kempawa, Kuta Gamber dan Lau Primbon berarak-arakan melintasi jalan yang rusak di desa mereka.
Hal itu sengaja dilakukan warga guna menyampaikan aspirasi, keluhan dan keresahan mereka kepada pemerintah. Terutama kepada Presiden Jokowi akibat kondisi jalan rusak di desa mereka yang sudah berlangsung lama hingga puluhan tahun.
“Ini aksi kami dari Forum Masyarakat Tenggiring (FMT) dari tiga desa menyampaikan aspirasi dan keluhan kepada pemerintah. Yaitu Desa Kuta Gambir, Lau Primbon, Kempawa. Kurang lebih 35 kilometer jalan penghubung desa yang rusak kami telusuri dengan menggunakan puluhan kenderaan bak terbuka menyerukan perbaikan kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo,” ujar Cahaya Ujung, selaku Sekretaris FMT didampingi Ligad Tarigan, pria kelahiran Tanah Pinem, Selasa (19/9).

Cahaya Ujung juga menerangkan bahwa rusaknya jalan tersebut menjadi batu sandungan bagi masyarakat yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam.
“Pada akhirnya, masyarakat yang didominasi bercocok taman tanaman kemiri dan jagung kerap mengalami kerugian menjual hasil tani karena tingginya biaya transportasi mengangkut hasil tani akibat kondisi jalan yang rusak parah,” terangnya didampingi koordinator Desa Gamber, Pierre Daniel Sebayang, Kabar Sembiring, Desa Lau Perimbon, Gerhana Leo Ujung dan Julkifli.
Forum Masyarakat Tenggiring jauh sebelum melakukan aksi sudah pernah meminta kepada tiga kepala desa di wilayah itu agar pembangunan jalan diusulkan di musrembang kecamatan maupun kabupaten.
Ardat Ginting, Kepala Desa Kempawa mengakui bahwa usulan itu sudah diusulkan pada setiap musrembang, namun realisasi masih jauh dari harapan hanya untuk 600 meter jalan untuk 3 desa, itupun tidak dapat setiap tahunnya.
Mengingat ketiga desa tersebut merupakan sentra penghasil jagung dan kemiri, maka pembangunan jalan desa sangat diperlukan. (wol/rls/ags/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post