KUTACANE, Waspada.co.id – Aksi demonstrasi dari puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Aceh Tenggara (AMAT) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara, diduga diiming-iming bayaran.
Pasalnya, aksi yang melibatkan dari emak-emak itu, disebut-sebut menerima imbalan serta difasilitasi dari orang-orang yang ‘gila’ terhadap jabatan. Hal tersebut, disampaikan oleh narasumber yang enggan disebutkan namanya, Jumat (29/9).
Pantauan Waspada Online di lokasi, aksi demo yang difasilitasi dengan satu unit mobil angkutan (Mopen) termasuk dengan pengeras suara, menyuarakan tuntutan kepada DPRK setempat, agar kembali rekomendasikan Pj Bupati, Drs. Syakir M.Si, sebagai pejabat selanjutnya.
Dalam orasi, mereka menilai Pj Bupati, Drs. Syakir M.Si, masih layak sebagai pejabat selanjutnya, sehingga mengecam kepada DPRK, yang mana tidak menerbitkan rekomendasi terhadap pejabat tersebut.
Dari keterangan yang diperoleh Waspada Online di lapangan, emak-emak yang ikut dalam demo mengaku berasal dari warga Desa Kumbang Jaya, Kecamatan Badar, Aceh Tenggara, menyebutkan dirinya akan diberikan imbalan dari orang-orang tertentu.
Inang, yang mengaku dari warga desa tersebut, menyebutkan dirinya akan diberikan imbalan setelah melakukan aksi demo. Pernyataan itu, sesuai dengan informasi yang disebut-sebut oleh narasumber sebelumnya.
“Kami akan diberi imbalan setelah aksi demo. Aksi ini, ditengarai oleh beberapa mahasiswa dari Universitas Gunung Leuser. Kami tidak memandang salah atau benarnya. Kami hanya percaya dengan gerakan mahasiswa,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRK Aceh Tenggara, Sopiyan, menilai aksi demo yang ditengarai oleh beberapa mahasiswa tersebut, adalah aksi pesanan dari pejabat tertentu. “Aksi ini diduga ada tunggangan dari pejabat daerah,” katanya.
Namun yang aneh, kata dia, aksi demo yang memakai atribut tersebut, tidak mau menerima kehadiran anggota DPRK dihadapan mereka. “Para pendemo pergi, sebelum mendapat keterangan jawaban atas tuntutannya,” kata Sopiyan. (wol/sur/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post