MEDAN, Waspada.co.id – Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berhasil menduduki urutan keempat secara nasional, dalam upaya pencegahan korupsi pada tahun 2022.
Hal ini merupakan buah dari komitmen Gubernur Sumut (Gubsu), Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah, yang sejak awal memimpin Sumut, menyatakan perang terhadap korupsi.
Keberhasilan ini sekaligus menghapus stigma negatif Sumut sebagai provinsi terkorup. Sejalan dengan kondisi tersebut, pelayanan publik juga semakin membaik, bahkan yang awalnya berada di zona kuning, kini Sumut sudah berada di zona hijau pekat.
Cek Urine Personel
Bidang (Bid) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumut melaksanakan pengecekan urine terhadap seluruh personel dalam mencegah peredaran narkoba, Rabu (26/7)
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan pengecekan urine terhadap personel itu menindaklanjuti program 5 prioritas kita yakni Polda Sumut bersih dari narkoba.
“Hasil pengecekan urine terhadap personel itu negatif mengonsumsi narkoba,” katanya pemeriksaan urine terhadap personel dilaksanakan secara acak.
Kelangkaan LPG 3 Kg
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Medan, Hendri Duin Sembiring, berpendapat bahwa dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait penyaluran gas LPG 3 Kg, tidak ada lagi kelangkaan di pasaran untuk diperuntukkan kepada warga yang tidak mampu.
“Dari Pertamina, pasti dinyatakan suplai dan pasokan sudah tercukupi. Permainan diperkirakan terjadi di pangkalan sebagai hilir dari pasokan Pertamina,” ungkapnya, menyikapi kelangkaan si melon beberapa waktu belakangan, Rabu (26/7).
Jika ada kelangkaan di masyarakat, sebut politisi PDIP ini, artinya ada yang ‘bermain’. Kondisi ini harus disikapi dengan baik oleh agen Pertamina. Kalau dalam seminggu ini Pertamina belum mampu juga menyelesaikan permasalahan ini, ia menyarankan agar aparat hukum ikut serta memantau.
(wol/ega/d2)
Discussion about this post