MEDAN, Waspada.co.id – Dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat tim PKM-PM yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unimed kembali melaksanakan program pendampingan guru Bahasa Inggris dalam implementasi pembelajaran diferensiasi pada kurikulum merdeka di Yayasan Rokita Sari SMK Swasta Delima Sari yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Deliserdang.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ngapoh Sipayung, S.Pd. selalu kepala SMK Yayasan Delima Sari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D yang beranggotakan tiga orang dosen yaitu Anggraini Thesisia Saragih, S.Pd., M. Hum., Bahagia Saragih, S.Pd., M.Hum., dan Nora Ronita Dewi, S.Pd., S.S., M.Hum. bersama 5 orang mahasiswa.
Pada kegiatan pendampingan ini, tim membawa narasumber yaitu Yenny Puspita Saragih, SPd MSi sebagai seorang guru penggerak.
Prof. Amrin Saragih menuturkan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang timbul ketika adanya pergantian kurikulum pendidikan di Indonesia.
“Perubahan kebijakan kurikulum ini biasanya menimbulkan kebingungan di kalangan guru dan sekolah, terutama guru dan sekolah yang belum pernah mendapatkan pelatihan apapun. Hal ini menyebabkan guru juga menghadapi kesulitan ketika menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau modul ajar dan bahan ajarnya,” tuturnya, Jumat (8/6).
Pendampingan ini juga dilakukan dalam rangka memperkenalkan sistem pembelajaran diferensiasi yang dapat diterapkan sejalan dengan pelaksanaan kurikulum merdeka. Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sesuai dengan kesiapan, bakat, minat dan profil belajarnya.
“Dengan demikian, penerapan pembelajaran diferensiasi ini diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka,” jelasnya
Di kesempatan yang sama Kepala SMK Swasta Delima Sari Yayasan Rokita Sari, Ngapoh Sipayung SPd juga mengungkapkan ini merupakan kegiatan yang sangat positif, mengingat penyuluhan maupun pendampingan terkait kurikulum merdeka yang masih berlangsung sampai saat ini.
“Melalui pendampingan yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan pembekalan kepada seluruh guru berupa pendampingan tentang implementasi pembelajaran diferensiasi, strategi pembelajaran diferensiasi serta pengembangan modul ajar dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran bahasa Inggris,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Discussion about this post