MEDAN, Waspada.co.id – Polda Sumut menanggapi aksi solidaritas puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang meminta agar misteri kematian Mahira Dinabila yang dinilai tidak wajar dituntaskan.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Mardianta Ginting, mengatakan hasil otopsi terhadap korban Mahira Dinabila yang ditemukan meninggal dunia belum keluar dari pihak rumah sakit.
“Jadi, penanganan kasus ini sudah diambil alih Polrestabes Medan dari Polsek Patumbak. Untuk saat ini hasil otopsi memang belum keluar, sehingga kami belum bisa memutuskan penyebab kematian Mahira,” katanya saat menemui para mahasiswa, Jumat (9/6) malam.
Mardianta menegaskan, Polrestabes Medan diback up Polda Sumut tetap bekerja dengan maksimal dan profesional dalam menangani perkara Mahira sehingga penyebab kematian segera terungkap.
“Kami akan bekerja dengan profesional. Kami minta kepada seluruh teman teman dari mana untuk bersabar. Untuk hasil visum kami terus berkoordinasi dengan rumah sakit,” tegasnya.
Diketahui, puluhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi bakar lilin di depan gerbang utama Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, KM 10,5, Medan.
Aksi bakar lilin yang digelar para mahasiswa sebagai bentuk rasa solidaritas menuntut rasa keadilan atas kematian Mahira Dinabila yang dinilai pihak keluarga tidak wajar.
Selain membakar lilin, para mahasiswa juga menyanyikan lagu “Darah Juang” di hadapan para personel Polda Sumut, Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak yang tengah melaksanakan pengamanan.
“Kedatangan kami ini dalam rangka aksi damai menuntut keadilan atas kematian Mahira yang dinilai pihak keluarga tidak wajar,” teriak mahasiswa saat menyampaikan orasinya.
“Sudah 40 hari kasus kematian rekan kami Mahira bergulir di kepolisan tetapi sampai hari ini belum juga disampaikan penyebab pastinya kematian tersebut,” ujar koordinator aksi, Aditya.(wol/lvz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post