MEDAN, Waspada.co.id – M Deny Effendy Tambusay asal Kabupaten Langkat dan Windy Niskya Rahmi Harefa asal Kota Gunungsitoli terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatera Utara 2023. Tak sampai di sini, keduanya juga akan melangkah ke Pemilihan Duta Bahasa Nasional.
Kedua finalis yang dinobatkan menjadi Duta Bahasa Sumatera Utara 2023 tersebut merupakan mahasiswa yang berasal dari Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan.
Kepala Balai Bahasa Sumut, Hidayat Widianto MPd, mengatakan kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Balai Bahasa Sumut setiap tahunnya. Program yang diinisiasi sejak 2006 telah menghasilkan sejumlah duta bahasa yang menjadi mitra masyarakat dalam pembinaan dan pengembangan bahasa khususnya di Sumut.
“Duta Bahasa dibentuk dengan tujuan untuk mengajak generasi muda berkiprah di masyarakat dalam pembinaan dan pengembangan bahasa,” katanya sembari berkata pemilihan ini diikuti 245 peserta se Sumut.
“Pemilihan Duta Bahasa adalah upaya melibatkan generasi muda rupawan karena bahasa dalam menjaga tonggak-tonggak kebangsaan dari Sumut sebagai wilayah penguatan akar bahasa Indonesia. Mereka diharapkan memiliki kemahiran berbahasa, yang sikap dan perilakunya dapat dijadikan teladan untuk mengembangkan bahasa Indonesia dan membentuk karakter serta menumbuhkan rasa nasionalisme,” tambahnya.
Dikatakan, Pemilihan Duta Bahasa Sumut 2023 dilaksanakan dengan berbagai tahapan. Yakni, pendaftaran peserta, seleksi administrasi, seleksi wawancara, seleksi akhir, dan malam puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumut.
“Para finalis yang terpilih, mewakili berbagai universitas yang ada di Sumut, yakni USU, Unimed, UMA, UMSU, UIN SU, dan UIN Syuhada. Finalis juga mewakili berbagai kabupaten/kota di Sumut,” terangnya lagi sembari menjelaskan untuk terbaik I akan mewakili Sumut di tingkat nasional.
Sementara itu, finalis lainnya yakni Tupa Parulian Siburian asal Kota Medan dan Elisabeth Garace Damanik asal Kota Medan Medan (terbaik II). Melkisedek Morsa Abadi Nababan asal Kabupaten Tapanuli Utara dan Gita Puspita Sari asal Kabupaten Padangsidimpuan (terbaik III).
Lalu, Muhammad Alwi asal Kota Medan dan Seilviani Pasaribu asal Kabupaten Labuhanbatu Utara (terbaik IV). Junaidi Anggi Syahputra asal Kota Tanjungbalai (berbakat), dan Zahrah Salfizah Sinaga asal Kabupaten Deliserdang (terfavorit).
Seperti diketahui, selama lima hari, tepatnya 5-9 Juni 2023, ke-20 finalis mengikuti tahapan pembekalan kebahasaan, wawancara lanjutan, tes UKBI, bakat, dan wicara publik, serta krida kebahasaan dengan mengusung tema literasi, pelindungan bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia.

Selain itu, kelas-kelas daring tentang kemampuan menulis, literasi, BIPA, UKBI, penerjemahan, kamus dan istilah, bahasa dan hukum, revitalisasi bahasa daerah, informasi tentang Badan Bahasa/Balai Bahasa, dan Ikatan Duta Bahasa Sumatera Utara, serta tugas-tugas seperti pembuatan video iklan kebahasaan, penjenamaan nilai diri di media sosial melalui konten yang menarik menjadi bagian dari penilaian.
Setelah melalui dua tahap penilaian akhir pada malam puncak yang dinilai oleh lima juri (Kepala BBPSU, KSU BBPSU, Kadis Perpusip Provsu, Pendiri Yayasan Bangga Jadi Indonesia, dan Duta Bahasa Sumut S018. (wol/ari/d1)
Discussion about this post