JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua Umum NasDem Surya Paloh tidak diundang dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan enam ketua umum di Istana Merdeka, Selasa (2/5) kemarin.
Ketua DPP NasDem Charles Meikyansah mengatakan, Surya Paloh tidak diundang lantaran masih di luar negeri. Ia menjamin tidak ada hubungan renggang antara Jokowi dan Surya Paloh.
“Tidak diundangnya pak Surya, karena pak Surya juga sampai kemarin memang masih di luar negeri. Hubungan ketum dengan pak jokowi dalam hubungan yang baik-baik saja,” katanya kepada wartawan, Rabu (3/5).
Surya Paloh menghargai Presiden Jokowi mengggelar pertemuan dengan ketua umum partai pro pemerintah. Masalah kebangsaan memang perlu dibicarakan bersama-sama.
“Segala pertemuan untuk kepentingan bangsa dan negara, harus selalu kita hargai dan hormati. Termasuk pertemuan tadi malam. Karena banyak masalah-masalah kebangsaan yang sangat penting dibicarakan dan diselesaikan bersama-sama,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (2/5) malam. Pertemuan tersebut, berlangsung kurang lebih 2 jam.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku pertemuan para ketum parpol yang tergabung dalam koalisi pemerintahan saat ini membahas hal-hal baik. Salah satunya terkait perkembangan perekonomian Indonesia saat ini.
“Hal-hal yang baik. Tadi kita terutama intinya lebaran, kemudian beliau menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan world bank. Bahwa Indonesia benar-benar punya potensi, benar-benar bisa menjadi negara maju,” kata Prabowo kepada wartawan, usai bertemu dengan Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Selasa (2/5).
Hal senada juga disampaikan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dia menyebut, pertemuan para ketum parpol dengan Presiden Jokowi membahas soal tantangan perekonomian di masa depan
“Pertama silaturahmi halal bihalal ini partai pendukung pemerintah. Dan tentu dibahas capaian-capaian pembangunan dan tantangan ke depan itu yang dibahas dalan pertemuan tadi,” ucap Airlangga.
Dia pun menegaskan, bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi kali ini tidak membahas soal dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Baik soal pembentukan wacana koalisi besar maupun capres dan cawapres.
“Tadi kita tidak bahas spesifik mengenai itu, tapi lebih kepada tantangan perekonomian ke depan yang juga sering disampaikan oleh Pak Presiden. Terkait dengan juga tantangan terhadap midle income trap. Jadi kita mempunyai pemahaman yang sama enam parpol yang malam ini bertemu Bapak Presiden,” ujar Mekno Perekonomian itu. (merdeka/pel/d1)
Discussion about this post