JAKARTA, Waspada.co.id – Nilai tukar rupiah hari ini akan terpengaruh lonjakan dolar AS yang menguat ke level tertinggi dua bulan lantaran tangguhnya data terbaru ekonomi AS.
Mengutip Reuters, Jumat (26/5), dolar AS menguat pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat sehingga memperpanjang kenaikan hingga empat hari berturut-turut.
Klaim pengangguran awal mingguan tenaga kerja AS naik 4.000 minggu lalu menjadi 229.000, di bawah estimasi Reuters 225.000, sementara data dari minggu sebelumnya direvisi turun tajam, indikasi tenaga kerja menunjukkan sedikit tanda-tanda koreksi. Di sisi lain, estimasi kedua pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS kuartal pertama mengkonfirmasi ekonomi tumbuh lebih lambat, namun kenaikan tersebut direvisi hingga 1,3 persne dari awal 1,1 persen.
“Kami benar-benar tidak melihat resesi yang dibicarakan semua orang pada tahun 2023, jadi dengan taruhan semacam itu ditarik, tarifnya menguat lebih tinggi pada saat ini,” kata Erik Bregar, direktur, manajemen risiko FX & logam mulia Silver Gold Bull Toronto.
Dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa permasalahan negosiasi pagu utang Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian global yang masih tingg memberikan tekanan pada seluruh mata uang di dunia.
Perry menyampaikan, dalam proses negosiasi pagu utang AS tersebut, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS cenderung meningkat sehingga mendorong penguatan indeks dolar AS. Akibatnya, mata uang sebagian besar negara di dunia mengalami tekanan. Oleh karena itu, imbuh Perry, fokus kebijakan BI saat ini adalah memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
“Seluruh dunia mengalami dampak debt ceiling dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Nilai tukar dolar AS menguat terhadap seluruh mata uang dunia,” jelasnya.
Perry mengatakan, kebijakan penguatan stabilitas nilai tukar rupiah akan ditempuh dengan strategi triple intervention, yaitu intervensi melalui Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, dan pasar sekunder, juga melalui strategi twist operation.
“BI kan memiliki Rp1.400 triliun SBN, yang jangka pendek kami jual. Dengan jual yang jangka pendek, yield SBN naik, tanpa harus menyebabkan yield jangka panjang naik. Dengan yield jangka panjang naik, inflow masuk dan akan mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata Perry.
BI mencatat, aliran modal asing masih masuk ke pasar keuangan domestik, yaitu mencapai US$1,0 miliar hingga 23 Mei 2023. Nilai tukar rupiah juga masih cenderung menguat pada kuartal II/2023.
Nilai tukar rupiah hingga 24 Mei 2023 menguat sebesar 0,63 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir kuartal I/2023. Secara year to date, Perry mengatakan nilai tukar rupiah juga menguat 4,48 persen dari level akhir Desember 2022. Simak pergerakan rupiah hari ini secara live. (wol/bisnis/ari/d1)
Discussion about this post