MEDAN, Waspada.co.id – Tumpukan lemang tampak dijajakan di atas gerobak di pinggir Jalan A.R. Hakim, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Lemang Tapai Padang Uni El, begitulah tulisan di bagian depan gerobak tersebut. Saat bulan Ramadhan tiba, Lemang menjadi salah satu pilihan menu berbuka puasa masyarakat di Kota Medan.
“Lemang ini makanan tradisional orang Padang (Minang), untuk bahan dasar pembuatan lemang ini yaitu pulut dan santan. Untuk lemang yang saya jual ini ciri khasnya dimakan pakai tapai pulut, Selain pakai tapai ada juga orang buat pakai selai durian,” ucap Elfri Yanti, salah satu pedagang yang sudah dua puluh tahun lebih mengais rezeki dari berjualan lemang Jalan A.R. Hakim Kota Medan, Sabtu (1/4).

Ibu dari 4 orang anak itu mengaku setiap hari berjualan lemang mulai dari pagi hingga malam tiba. Harga satu batang lemang yang ia jual yakni Rp30 ribu, namun juga bisa beli setengah batang yaitu Rp15 ribu. Sementara harga tapai pulutnya Rp5.000.
Disinggung mengenai jumlah lemang yang terjual per harinya, Elfri Yanti mengatakan dalam sehari bisa 60 batang lemang yang terjual. “tapi pada saat ramadhan ini penjualan menurun dalam sehari hanya 40 batang saja,” keluhnya.

Masih di lokasi yang sama, pedagang lemang lainnya, Nur, menyebutkan penjualan di bulan Ramadhan ini agak sepi dibandingkan hari biasa. “kalau hari biasa bisa mencapai 20 batang lemang yang terjual, tapi di bulan puasa ini hanya 15 batang, terkadang juga 10 batang,” jelas perempuan berusia 52 tahun itu.
Dirinya berjualan lemang setiap hari mulai dari pukul 16.00 sampai dengan 23.00 WIB. “Satu batang lemang ini harganya Rp30 ribu, yang saya jual ini lemang pulut biasa, namun kalau ada yang pesan bisa juga pakai selai durian dan srikaya,” sebutnya
Demikian para pedagang lemang itu berharap usaha mereka semakin diminati, mereka pun ingin usaha yang digelutinya semakin baik lagi. (wol/syf/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post