KISARAN, Waspada.co.id – Camat Kota Kisaran Timur, Ahmad Syaiful Pasaribu, akan melakukan pendataan ulang terhadap pengguna bantaran sungai dan para pemilik sejumlah bangunan yang berdiri di daerah aliran Sungai Silau.
“Setelah kita data, kita akan panggil para pengguna bantaran sungai dan pemilik bangunan yang berada di wilayah kerjanya yakni di Kecamatan Kota Kisaran Timur untuk dipertanyakan perihal izinnya,” ujar Ahmad kepada Waspada online di Kisaran, Sabtu (1/4).
Menurut mantan Camat Tinggi raja ini, untuk memanfaatkan bantaran sungai dan mendirikan bangunan di daerah aliran sungai ada aturan dan mekanisme yang mengatur nya “bukan asal bangun aja,” ucap Syaiful.
Disinggung beberapa waktu lalu ada sebuah lembaga Konservasi Lingkungan Hidup menyuarakan perihal ini di kantor kecamatan. Oleh pihak kecamatan menggelar rapat dengan pengusaha yang memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat usaha. Namun hingga hari ini dari rapat itu tidak diketahui apa hasil maupun tindak lanjutnya.
“Saya akan cek dulu ke anggota bang, apa sebelum saya camat di sini sudah pernah dilakukan rapat kepada para pihak tersebut,” tutup Syaiful.
Sungai Silau Asahan
Sungai Silau Asahan merupakan sungai besar yang membentang dari ujung selatan Kabupaten Asahan bermuara di Kota Tanjung balai.
Sungai Silau ini merupakan sungai terbesar kedua setelah Sungai Asahan, dan memiliki peranan penting bagi masyarakat yang dilaluinya. Dari segi manfaat Sungai Silau memberikan hasil bumi yang melimpah, sebut saja tambang pasir, ikan dan sebagainya.
Hari ini kondisi sungai berasal dari salah satu pegunungan Bukit Barisan lebih tepatnya dari Hutan Lindung Tormatutung mengalir membelah kota Kisaran, dengan kondisi yang ada saat ini lebar sungai lambat laun terancam mengecil dikarenakan maraknya pemanfaatan bantaran sungai dan pembangunan daerah aliran sungai seperti yang kita lihat marak di Kecamatan Kota Kisaran Timur.
Pemerintah setempat maupun provinsi masih adem ayem seakan terkesan melakukan pembiaran dan tidak masalah. Akhirnya, Sungai Silau yang memiliki sejarah terbentuknya cikal bakal Kota Tanjung Balai lambat laun terancam mengecil dan akan berdampak banjir mengancam warga Asahan. (wol/an/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post