KISARAN, Waspada.co.id – Wakil Bupati Asahan Taufik ZA Siregar mengatakan upaya mencegah stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang perlu diatasi.
Inovasi dan solusi terbaik menuntaskan masalah stunting perlu dijajaki tidak hanya oleh pemerintah daerah, akan tetapi memerlukan sinergi dengan seluruh stakeholder dan pihak akademisi.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Asahan usai menghadiri refleksi inovasi stunting yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Aula Sultan kompleks Kantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Jalan Negara, Seirampah, Selasa (28/2).
“Permasalahan stunting ini sudah menjadi isu prioritas nasional. Alasannya jelas stunting dianggap menjadi permasalahan kesehatan yang akan berdampak pada generasi dini Indonesia, karenanya saya berharap seluruh elemen yang ada di Kabupaten Asahan dapat bahu membahu dalam mencegah terjadinya stunting” ujar Taufik sebagaimana disampaikan Kadis Kominfo Syamsuddin , Rabu (1/3).
Syamsuddin juga menyampaikan sambutan Kepala perwakilan BKKBN Sumut, M Rizal. Dia bersyukur karena dapat bersilaturahmi dengan Pemkab Sergai, Bina Nusantara (Binus) University dan pemerintah daerah se-Sumut untuk mendapatkan informasi percepatan penanganan stunting.
Rizal mengatakan, angka stunting secara Sumut berada di bawah rata-rata nasional 21,21 persen. “Ini menjadi pengalaman berharga, di mana stunting di Sumut berhasil turun 4,7 persen,” urai Rizal.

Bupati Sergai, Darma Wijaya, menyampaikan selamat datang kepada seluruh undangan yang telah mengikuti refleksi inovasi stunting se-Sumut di Tanah Bertuah Negeri Beradat itu. “Saya juga memberikan apresiasi atas kepedulian terhadap kesediaan menjadi responden selama dilakukan riset”, ujarnya.
Menutup acara, Rizal Martua Damanik selaku Deputi Penelitian dan Pengembangan BKKBN memaparkan beberapa program nasional sebagai upaya penurunan stunting secara virtual. (wol/dan/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post