• Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Internal Perusahaan Pers
  • Jenjang Karir Kewartawanan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum
No Result
View All Result
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh
No Result
View All Result
  • Tentang Waspada Online
  • Kontak
  • Redaksi
  • Iklan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Privasi
Home Ragam Khazanah

Puasa Bisa Mengendalikan Diri dari Budaya Konsumerisme

2 bulan ago
in Khazanah, Ragam
A A
0
Ilustrasi-Gaya-Hidup-Konsumtif

Ilustrasi Gaya Hidup Konsumtif (HO)

13
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Waspada.co.id – Sudah jamak diketahui di kalangan umat Islam, bahwa puasa adalah ibadah yang memiliki subtansi nilai: pengendalian diri. Namun, pada praktinya, mengapa pada bulan suci, misalnya di Indonesia, budaya konsumtif kian tinggi dan pengeluaran kebanyakan keluarga muslim jadi membengkak?

Terlebih, ketika sudah memasuki akhir-akhir Ramadhan menjelang lebaran, budaya konsumtif semakin menjadi-jadi?

RelatedPosts

Nama Adalah Doa, Ini 100 Nama Untuk Bayi Perempuan Islami Penuh Makna

Nama Adalah Doa, Ini 100 Nama Untuk Bayi Perempuan Islami Penuh Makna

ago 2 bulan
Elon-Musk

Ungguli Bos Louis Vuitton, Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya Sejagad

ago 2 bulan
Selamat! IM3 Buka Mini Gerai di Indralaya Sumatera Selatan

Selamat! IM3 Buka Mini Gerai di Indralaya Sumatera Selatan

ago 2 bulan

Bulan yang seharusnya menjadi momentum pengendalian syahwat, malah nafsu menjadi semakin kuat. Momentum yang seyogianya bisa mengikis budaya konsumerisme, malah di sana-sini pasar-pasar menjadi ramai menyediakan pernak-pernik menggiuarkan yang membuat orang puasa makin sulit menghindarinya.

Dilansir dari laman hidayatullah.com, Jumat (24/3), penulis tidak hendak menyalahkan siapa-siapa. Hanya saja, pada tulisan ini, tertarik mengajak pembaca sekalian belajar etos puasa dari seorang bernama Syibl Al-Madari.

Suatu kisah terkait puasa yang ditulis oleh Abu Nu’aim al-Ashbahany dalam bukunya yang berjudul “Hilyatul Auliyā wa Thabaqātul Ashfiyā” (1974: XII/161).

Suatu hari, Syibl sangat ingin makan daging.

Alhamdulillah, kemudian ia bisa mendapatkannya. Sayangnya, ketika daging itu dibawa, tiba-tiba ada burung rajawali yang menyambarnya.

Daging itu pun dirampas secara paksa dari Syibl. Yang menarik adalah sikap Syibl ketika keinginannya kandas di tengah jalan.

Apa dia mengutuk rajawali atau marah-marah tak jelas karena keinginannya sudah menjadi angan-angan? Sama sekali tidak.

Dia tidak marah, tidak mencari-cari kesalahan atau mengutuk burung yang merampas dagingnya, justru ia berniat untuk menjalankan puasa. Tak hanya, itu ia juga memutuskan untuk pergi ke masjid. Dengan cara ini, ia mampu mengontrol keinginannya yang sebelumnya telah gagal total.

Di sudut lain, burung rajawali yang tadinya merubut daging terbang dengan girang. Ketika posisinya berada tepat di atas rumah Syibl, rupanya ada rajawali lain yang mengincar daging yang dibawanya. Terjadilah persengketaan antar burung rajawali itu sehingga daging itu jatuh di pangkuan istri Syibl.

Rasanya seperti mendapar rezeki yang turun dari langit kalau dibayangkan di tengah kondisi yang memang keluarga Syibl menginginkan daging. Sejurus kemudian, dimasaklah daging itu oleh istri Syibl.

Setelah itu, daging itu disajikan di meja makan. Sang istri tinggal menunggu kedatangan suami.

Sepulangnya dari masjid, Syibl terhenyak kaget. Saat ia melihat dengan mata kepalanya ada daging yang siap santap. “Dari mana kamu mendapatkan daging ini?” dengan raut muka kebingungan. Sang istri pun kemudian menjelaskan duduk perkaranya secara kronologis. Daging itu didapat dari perebutan dua rajawali yang sedang berada di atas rumahnya.

Mendengar penjelasan istri, mata Syibl berkaca-kaca. Dalam tangisan itu ia menyempatkan diri berkomentar:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَنْسَ شِبْلًا وَإِنْ كَانَ شِبْلٌ يَنْسَاهُ

“Segala puji bagi Allah yang tidak pernah melupakan Syibl, meskipun Syibl melupakan-Nya.”

Kisah Syibl ini mengandung banyak pelajaran. Di antaranya: Pertama, Allah akan memberi apa yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.

Ketika pertama kali Syibl dikuasai keinginan untuk memperturuti hawa nafsunya memakan daging, hal itu tidak jadi karena dirampas burung. Ketika dia sudah tidak dikuasai kenginan, justru di situ Allah memberi yang dibutuhkan.

Kedua, saat daging direbut rajawali, Syibl tidak semakin memperturutkan hawa nafsunya untuk mencari daging. Akan tetapi, dia lebih memilih berpuasa. Sebagaimana diketahui bahwa puasa adalah ibadah pengendalian diri. Selain itu, ia juga pergi ke masjid untuk mengadukan masalahnya kepada Allah.

Dengan puasa ini, jiwa Syibl lebih terkendali dan nafsunya bisa dikontrol sehingga ia tak diperbudak oleh keinginan melampiaskan. Demikian halnya nilai penting dalam puasa.

Pada yang halal saja mampu menahan diri dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, apalagi menahan diri dari yang haram, tentu sangat mampu. Syibl berhasil melampaui itu.

Ketiga, dengan memilih berpuasa dan ke masjid, itu berarti melatih kesabaran Syibl. Puasa sendiri juga mengajarkan etos kesabaran. Tidak mungkin ia berhasil berpuasa, kalau tidak bisa bersabar. Tidak salah jika bulan puasa disebut syahrush shabri (bulan kesabaran).

Keempat, ibadah puasa itu istimewa. Makanya, dalam ketarangan salah satu hadits, ganjaran orang puasa dirahasiakan; hanya Allah yang tahu. Ketika Syibl memilih berpuasa ketika mendapatkan masalah, dan berusaha mengadukan masalahnya kepada Allah di masjid, maka jangan heran ketika daging yang sebelumnya diidam-didamkannya kemudian kandas, lalu secara mengejutkan sudah ada dalam kondisi sudah dimasak saat dia pulang ke rumah.

Kelima, Syibl mengajarkan kepada pembaca nilai syukur dan merendahkan diri di hadapan Allah. Sebagai manusia biasa, mungkin ketika ada masalah hatinya tak ingat Allah, atau menyesali keadaannya.

Namun, dengan melihat respon Syibl sejak awal ketika daging itu direbut, pembaca bisa melihat bahwa Syibl tak mau dikuasai rasa geram dan penyesalan itu. Ia lebih memilih untuk mengendalikan diri dan lebih dekat kepada Allah.

Ketika akhirnya ia mendapatkan yang dinginkan dengan jalan yang tak disangka-sangka, ia tak mau bereuforia. Yang dilakukannya pertama kali adalah bersyukur kepada Allah, bahkan menangis. Meski manusia kebanyakan sering melupakan Allah, tapi Dia tak pernah melupakan mereka.

Jika etos puasa yang ditunaikan oleh Syibl Al-Maday ini diterapkan secara sungguh-sungguh dalam momentum puasa, kemungkinan budaya konsumerisme, pembengkakan anggaran, pemborosan dan berbagai pengeluaran yang meledak di bulan suci Ramadhan bisa dikontrol dengan baik dan bisa lebih khidmat menuju esensi puasa: pengendalian diri.(wol/hidayatullah/d2)

Tags: Bulan PuasaBulan Ramadhanpuasa cegah konsumerisme
Previous Post

Polda Sumut Tarik Perkara Kematian Bripka Arfan Saragih

Next Post

Pejabat Negara dan ASN Diminta Patuhi Larangan Buka Puasa Bersama

Related Posts

Nama Adalah Doa, Ini 100 Nama Untuk Bayi Perempuan Islami Penuh Makna
Gaya Hidup

Nama Adalah Doa, Ini 100 Nama Untuk Bayi Perempuan Islami Penuh Makna

ago 2 bulan
Elon-Musk
Hiburan

Ungguli Bos Louis Vuitton, Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya Sejagad

ago 2 bulan
Selamat! IM3 Buka Mini Gerai di Indralaya Sumatera Selatan
Teknologi

Selamat! IM3 Buka Mini Gerai di Indralaya Sumatera Selatan

ago 2 bulan
Kontes-Ambyar-Indonesia
Hiburan

Gilang Asal Karanganyar Tak Mampu Lanjut ke Babak 6 Besar di Kontes Ambyar Indonesia 2023

ago 2 bulan
RITUAL
Hiburan

Ini Sederet Film Horor Terbaik di Netflix

ago 2 bulan
Wisata-Rafting-Agara
Aceh

Destinasi TNGL di Aceh Tenggara Mendunia, Wisata Rafting Cocok Buat Uji Nyali

ago 2 bulan
Next Post
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Pejabat Negara dan ASN Diminta Patuhi Larangan Buka Puasa Bersama

Discussion about this post

Stay Connected

  • 36.6k Fans
  • 40.3k Followers
  • 67k Followers

Trending

  • Bawaslu

    Daftar 28 Nama Calon Anggota Bawaslu Sumut Lulus Tes Tertulis dan Psikologi

    1957 shares
    Share 783 Tweet 489
  • Mau Naik Angkot Apa ke Tujuanmu? Ini Daftar Trayek Angkot Kota Medan Terlengkap

    170890 shares
    Share 68356 Tweet 42723
  • Jalan Provinsi yang Sudah Diperbaiki Pemko Medan Sepanjang 6,9 Kilometer, Ini Lokasinya

    509 shares
    Share 204 Tweet 127
  • Status Gedung Pers Simeulue Tak Jelas, Pemerintahan Pj Amadliyah Acuh

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Jalan Jermal 15 Dibeton, Warga Sampaikan Terima Kasih ke Pemko Medan dan Dedy Aksyari Nasution

    189 shares
    Share 76 Tweet 47

Recent News

Disdikpora Adakan Festival Literasi Batak Toba

Disdikpora Adakan Festival Literasi Batak Toba

ago 2 bulan
Pakar Lingkungan Sebut Keuntungan Ekspor Pasir Laut tak Sebanding Kerugian Lingkungan

Pakar Lingkungan Sebut Keuntungan Ekspor Pasir Laut tak Sebanding Kerugian Lingkungan

ago 2 bulan
Pesona Indonesia Expo 2023 Digelar di Medan

Pesona Indonesia Expo 2023 Digelar di Medan

ago 2 bulan
Detektif Jaga Jarak Ramaikan Industri Film Tanah Air

Detektif Jaga Jarak Ramaikan Industri Film Tanah Air

ago 2 bulan
Waspada Online | Pusat Berita dan Informasi Medan Sumut Aceh

Waspada Online adalah media online pertama di Sumatera Utara yang resmi berdiri pada 11 Januari 1997 bertepatan dengan HUT Harian Waspada ke-50 dengan tujuan utama melengkapi sistem informasi sebagai referensi utama di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Follow Us

Temukan di Google Play

Recent News

Disdikpora Adakan Festival Literasi Batak Toba

Disdikpora Adakan Festival Literasi Batak Toba

ago 2 bulan
Pakar Lingkungan Sebut Keuntungan Ekspor Pasir Laut tak Sebanding Kerugian Lingkungan

Pakar Lingkungan Sebut Keuntungan Ekspor Pasir Laut tak Sebanding Kerugian Lingkungan

ago 2 bulan

Waspada Online © 2020 All right reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Fokus Redaksi
  • Medan
  • Sumut
  • Aceh
  • Jabar
  • Warta
    • Indonesia Hari Ini
    • Politik
    • Mancanegara
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Teknologi
    • Features
  • Sports
    • Lokal
    • Nasional
    • Internasional
    • PSMS
  • Ragam
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Khazanah
    • Remaja
    • Wisata
  • Hiburan
  • Terkini
  • WOL Video
  • LAINNYA
    • Komunitas
    • WOL News
    • Advertorial
    • Artikel Pembaca
      • Pengamat
      • Umum

Waspada Online © 2020 All right reserved.