BINJAI, Waspada.co.id – Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Langkat, Basrah Pardomuan, mengaku kegiatan yang digelar ratusan Kepala Desa di Langkat belum lama ini adalah Outbound, bukan Bimbingan Teknis (Bimtek).
“Kegiatannya bukan Bimtek, tapi outbound, sumber dananya dari Dana Desa, bukan dari ADD. Setiap desa sudah menganggarkan pada APBDes masing-masing untuk kegiatan peningkatan kapasitas aparatur perangkat desa, dimana salah satu kegiatannya adalah outbond,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Selasa (28/3) via whatsApp.
Soal pengutipan dana sebesar Rp3.500.000 yang disebut sebut ditujukan pada peserta outbound, disebut Basrah bukan pemotongan. “Jadi bukan di potong, memang dananya sudah tersedia pada APBDes. Bukan PMD penanggung jawab.”
“Mekanismenya, penyelenggara membuat surat kepada Kades menawarkan pelaksanaan outbound, karena dananya sudah dianggarkan masing-masing desa. Dinas PMD diundang, hanya sebagai narasumber pada saat kegiatan,” jelasnya lagi.
Pernyataan Plt Kadis PMD Langkat Basrah Pardomuan dinilai membingungkan, pendapat ini dilontarkan Ketua P3H Sumatera Utara, M. Jaspen Pardede.
Jaspen mengatakan, soal Bimtek atau Outboud perbedaannya pada sumber anggaran. Jika Bimtek, sebut Jaspen, anggaran wajib dari APBD, namun jika outbound itu lain lagi.
“Cost penggelolaan anggarannya dari mana, mengapa ada pengutipan dana sebesar Rp3,5 juta. Dan kalau Bimtek, harusnya PMD penanggung jawabnya,” ketus dia.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Ruben, mengaku kegiatan outbound digelar selama 3 hari, sejak Minggu 19 Maret hingga Rabu 21 Maret 2023.
Ruben mengaku ada sekitar 151 peserta mengikuti outbound dan dikenakan biaya. Kabarnya, per orang dikenakan dana sebesar Rp3,5 juta, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai biaya kontribusi. (wol/rid/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post