SEIRAMPAH, Waspada.co.id – Juliadi alias Ego (33 th) babak belur setelah dianiaya puluhan orang diduga suruhan bandar Narkoba. Akibat penganiayaan itu, warga Dusun I Kampung Banjar, Desa Gempolan, Kecamatan Seibamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), melaporkan kasus tersebut ke Polres Sergai.
Saat ditemui di rumahnya, Ego dengan kondisi bagian wajah, badan, kaki dan tangannya penuh lebam, menceritakan peristiwa dialaminya. Saat itu dirinya dijemput temannya berinisial AD alias D dan dibawa ke Desa Pon, di sana dirinya langsung dianiaya oleh belasan orang.
“Awalnya saya dijemput teman dari rumah, kemudian dibawa ke Desa Pon tempat si Penger. Di sana saya dikeroyok sekitar lebih dari 15 orang,” kata Ego, Rabu (1/3).
“Saya dipukuli sampai jatuh lalu tangan diikat, kaki diikat, baru aku dipukuli lagi pakai balok, batu, diseret-seret dan dipijak-pijak sama belasan orang yang ada di sana,” cerita Ego.
Sejumlah warga melihat dirinya dianiaya mencoba menolong, para pelaku menghentikan aksinya lalu membawa Ego ke sebuah tambak udang yang ada di Desa Naga Lawan di Kecamatan Perbaungan. “Saat itu ada ibu-ibu, kalau tidak mungkin saya sudah mati di situ. Kemudian jam 8 malam aku dibawa oleh tiga orang pelaku menggunakan mobil,” ujar Ego.
Di lokasi tersebut, sejumlah orang kembali menganiaya menggunakan kayu dan senjata tajam. “Di tambak udang itu saya dipukuli di dalam mobil dengan cara bergantian, sampai jam 12 malam itu aku dipukuli terus. Pelaku itu ada beberapa orang yang di tambak udang termasuk Maruba,” ujar Ego.
Berjam jam dianiaya pelaku, fisik Ego mulai lemas dan para pelaku berjumlah tiga orang kemudian memborgol jempol dan lengan tangannya. Tak hanya itu, kaki Ego juga diikat para pelaku, kemudian mata dan mulutnya ditutup menggunakan lakban. Para pelaku memasukkannya ke dalam mobil jenis Avanza. Berselang beberapa jam, para pelaku kemudian membawanya ke Kabupaten Langkat.
Di tengah perjalanan, Ego yang diletakkan di bagasi mobil pelan-pelan membuka borgol tangannya. Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, mobil pelaku berhenti di Jembatan Sungai Besitang Kabupaten Langkat.
Pada saat itu, Ego mengaku dirinya hanya bisa pasrah, ia diam dan pura pura-pura mati, para pelaku kemudian membuangnya ke Sungai Besitang. “Pas mereka buang saya ke sungai, aku diam dan menghanyutkan diri, begitu aku dengar mobil itu jalan, aku buru buru lepas lakban dan ikatan kaki kemudian menepi,” katanya.
Dengan kondisi borgol di tangan dan wajah lebam lebam, Ego yang sempoyongan berjalan meminta pertolongan warga. “Waktu itu warga pikir aku penjahat karena ada borgol dan wajah ku lebam. Pas aku tanya rupanya aku sudah di Besitang di Kabupaten Langkat,” ujarnya.
Warga pun membawanya ke Polsek Besitang dan diberi perobatan lalu dibawa ke Polres Langkat untuk dipulangkan ke rumahnya. Kejadian itu langsung melaporkannya ke Polres Sergai atas dugaan percobaan pembunuhan.
Dirinya mengungkapkan bahwa belasan pria yang menganiayanya telah menuduhnya sebagai kibus, karena salah seorang itu dari komplotan bandar Narkoba berinisial YT telah ditangkap Direktorat Res Narkoba Polda Sumut beberapa hari sebelum dirinya dianiaya.
Istri korban, Semi Yanti Situmorang meminta kepada Polres Sergai agar segera menangkap semua pelaku yang telah menganiaya suaminya. “Kami takut pak, kalau orang itu nggak ditangkap, nyawa kami jadi terancam,” ungkap Semi dengan wajah sedih dan takut.
Kapolres Sergai AKBP Ali Machfud, membenarkan peristiwa penganiayaan dan membenarkan korban telah membuat laporan ke Polres Sergai. Pihaknya sudah berhasil mengamankan empat orang dari beberapa pelaku penganiayaan dan masih mengejar pelaku lainya. “Dua orang sudah kita tetapkan sebagai tersangka, dan untuk I alias P sudah kami jadikan DPO,” ujar Ali Machfud. (wol/rzk/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post