LONDON, Waspada.co.id – Para pesepakbola muslim yang bermain di Liga Premier bakal mendapat perlakuan khusus, karena operator sepakbola Inggris itu berencana memberikan jeda khusus untuk buka puasa selama bulan Ramadhan.
Menurut laporan Sky Sports, Selasa (21/3), para wasit di Liga Premier telah diminta untuk menghentikan pertandingan sejenak ketika ada pemain muslim yang sedang bertanding di lapangan. Jeda itu untuk memberikan para pemain muslim tersebut untuk berbuka puasa.
Tentunya jeda waktu itu tidak akan lama karena biasanya para pemain muslim yang bertanding hanya berbuka dengan minuman dan makanan kecil. Setelah itu, pertandingan akan dilanjutkan kembali.
Sebelumnya, banyak pemain muslim di Liga Premier yang berbuka di tengah pertandingan dan tetap melanjutkan permainan. Pada 2021 lalu, wasit Graham Scott pernah menghentikan laga Leicester City versus Crystal Palace untuk memberikan waktu bagi Wesley Fofana dan Cheikhou Kouyate berbuka puasa.
Melihat hal tersebut, tampaknya otoritas Premier League ingin melakukan hal serupa pada Ramadhan 1444 H. Hal ini mengingat banyak pemain muslim yang bermain di Liga Premier, seperti Mohamed Salah (Liverpool), Riyad Mahrez (Manchester City), Kurt Zouma (West Ham United), dan masih banyak lagi.
Rencana jeda pertandingan itu lantas dianggap menjadi langkah tepat sebagai pengakuan bahwa ada agama dan budaya lain di kompetisi tersebut. Jelang kick off, wasit diminta mengidentifikasi pemain muslim yang mungkin perlu berbuka puasa di tengah pertandingan.
Apabila tidak ada pemain muslim yang bertanding, maka pertandingan akan dijalankan secara normal tanpa jeda. Laporan tersebut juga menggarisbawahi bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan. (wol/aa/sky/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post