MEDAN, Waspada.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatera Utara berkomitmen akan menjalankan empat program yang fokus membantu dunia usaha di daerah.
Hal Ini disampaikan Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Ferial Mutyara bahwa memang di tengah pemulihan pasca pandemi saat ini dunia usaha sedang recovery.
“Tentu, sebagai bentuk kontibusi kita dalam mendukung dunia usaha, Kadin Sumut memiliki empat program yang difokuskan antara lain, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pengembangan hospitality, komoditas dan pendidikan vokasi,” tuturnya, Rabu (29/3).
Pasalnya Kadin banyak menerima masukan saat ini banyak kawan pengusaha yang berkeluh kesah terhadap dunia usaha biasanya permasalahan perizinan. Kemudian, pemerintah saat memberikan fasilitas semampunya sehingga tidak maksimal untuk kebutuhan pengusaha di Sumut.
“Kadin ingin merangkumkan semua itu agar apa yang diinginkan teman-teman pengusaha dapat tersalurkan sehingga investasi naik,” ungkap Firsal atau yang sering disapa dengan panggilan Dida di kantornya.
Dikatakan bahwa UMKM saat ini menjadi penopang utama ketahanan ekonomi. Oleh karenanya, UMKM ini dapat menjadi perhatian penuh oleh pemerintah.
“Karena kalau UMKM jika tidak disinergikan dengan perusahan besar sepertinya tidak berjalan, jadi perusahaan besar harus mendorong. Contohnya dodol, karena adanya jalan tol jadi terimbas, jika ada perusahaan yang mau berkolaborasi pasti UMKM akan tertolong, semua sektor juga akan berjalan,” ucapnya.
Namun, pada kenyataannya, memang masih sangat susah berjalan antara industri dan UMKM karena ego masing-masing.
“Kadin sebenarnya bisa memberi masukan tetapi yang melakukan ya harus pemerintah. Sama-sama harus bersinerji antara pemerintah, UMKM dan industri,” ungkapnya.
Program lainya yakni mendorong industri unggulan berbasis komuditas. Sebab, dasar perekonomian Sumatera Utara memang dari komoditas seperti sawit, karet, kopi.
“Tahun ini, memang dunia usaha jauh lebih baik dibandingkan 2022 dan bidang yang masih bergerak tetap komoditas unggulan. Kita tetap memperhatikan proses dari hulu hingga ke hilir sehingga komoditas Sumut bisa lebih baik lagi,” katanya lagi.
Program ketiga yang akan dijalankan adalah travel hospitality dengan mendorong beberapa program untuk pengembangan pariwisata dan kesehatan. Kedua sektor ini harus saling mendukung karena potensi uang keluar cukup besar.
“Contohnya begini, kalau ada warga dari Kabupaten Kota berobat ke Medan, pasti yang menunggu hanya satu orang dan yang lainnya harus menginap di hotel. Jadi harus disupporting hotelnya, tempat makan dan juga tempat jalan-jalannya, ini semua harus disinkronisasi,” terang Dida.
Program terakhir adalah program vokasi atau pendidikan yang akan berjalan di bulan Mei nantinya dan Kadin ikut langsung terlibat. Pastinya, antara industri (demand) dan pendidikan atau tenaga kerja (supply) harus sinkron agar berjalan dengan baik.
“Dunia industri itu ingin saat merekrut karyawan sudah sesuai dengan standar mereka. Jadi kurikulum pendidikan SMA dan SMK harus diubah sesuai dengan kebutuhan industri,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Discussion about this post