MEDAN, Waspada.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaktifkan kembali Ali Sutan Harahap (TSO) menjadi Bupati Padang Lawas (Palas). Hal ini dilakukan dalam rangka mengoptimalisasikan pemerintahan di Pemkab Palas.
Dilihat Waspada Online, Kamis (9/3), surat bernomor : 100.2.7/1284/SJ tertanggal 2 Maret 2023 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, dengan arahan bersifat segera.
Dalam surat itu, Mendagri menjelaskan alasan pengaktifan kembali TSO menjadi Bupati Palas yang sebelumnya dinonaktifkan karena berhalangan (Sakit). Disebutkan, merujuk pada surat keterangan sehat dari dokter yang berwenang pada Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo yang menyatakan bahwa TSO sehat.
Pengendara Ojol Bikin Laporan Palsu
Pengendara ojek online (ojol) berinisial MRAD (18) diamankan personel Unit Reskrim Polsek Delitua, Rabu (8/3) sore.
Pasalnya, dia nekat membuat laporan palsu mengaku dirampok kawanan begal di kawanan SMAN 1 Delitua, Kecamatan Delitua.
“Pelaku sengaja membuat keterangan palsu tersebut ke Polsek Delitua untuk menghindari bayaran cicilan ke leasing,” kata Kapolsek Delitua, Kompol Dedy Dharma, Kamis (9/3).
Pembangunan Infrastruktur di Nias
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi memfokuskan pembangunan infrastruktur dan ketahanan di Zona Kepulauan Nias dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024. Kedua hal ini merupakan sektor yang sangat penting dalam pembangunan Kepulauan Nias.
Hal ini diungkapkan Edy saat membuka Pra Musrenbang Zona Kepulauan Nias, di Aula Tafaeri Kantor Bupati Nias Utara, Jalan Gowezalawa, Rabu (8/3). Menurut Edy pembangunan infrastruktur jalan akan memperlancar logistik dan mobilisasi masyarakat, sedangkan ketahanan pangan akan membuat Nias lebih cepat berkembang.
“Infrastruktur dulu kita penuhi, jadi logistik mobilisasi masyarakat lebih mudah, sehingga perekonomian bisa terdorong, kemudian ketahanan pangan. Nias harus mandiri pangan, karena letaknya yang terpisah dengan pulau Sumatera dan jauh dari daerah penghasil pangan yang membuat harganya bisa mahal,” kata Edy.
(wol/ega/d2)
Discussion about this post