MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah, menerima kunjungan silaturahim dr Zaidul Akbar di Rumah Dinas Wakil Gubernur Sumut, Jalan Teuku Daud Medan, Minggu (12/2).
Hadir juga dalam kesempatan itu, Ketua Bidang Pembinaan Karakter Keluarga Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumut Sri Ayu Mihari, Cikgu Sclerologi Arman S, Abdurrahman, Hasanul Arifin, dan lainnya.
“Pertemuaan ini karena Allah. Memang awalnya pertemuan ini untuk silaturahim saja, tapi tidak ada salahnya ada ilmu-ilmu yang bisa dibagikan dokter yang bisa kita manfaatkan,” ujar Wagub Sumut berterima kasih atas kunjungan Zaidul Akbar.
“Saya senang dengan kunjungan ini. Di tengah kesibukkan beliau, masih sempat datang ke sini. Insya Allah, bukan hanya berkumpul di sini saja kita, melainkan juga berkumpul di akhirat kelak nantinya,” ujar pria yang akrab disapa Ijeck itu.
Ijeck juga berharap ilmu yang sudah diberikan dapat bermanfaat bagi semua. Terutama dalam hidup sehat. Menambahkannya, Zaidul Akbar mengatakan bahwa kunjungan ini menambah ukhuwah Islamiyah dengan Wagub Sumut, masyarakat Medan dan Sumut umumnya.
“Semua syariat dalam Islam itu menyehatkan dan sudah diatur oleh Allah SWT di dalam Alquran. Allah ciptakan buah-buahan karena ada faedahnya. Badan kita ini dari tanah. Untuk itu sering-seringlah berhubungan dengan sesuatu yang berhubungan dengan tanah,” ujarnya.
Sekarang, kata Zaidul Akbar, makanan yang banyak dikonsumsi umat Islam itu tidak lagi berasal dari tanah melainkan dari pabrik.
“Kalau kita lihat pohon kelapa misalnya. Kelapa itu diciptakan Allah begitu banyak manfaatnya. Tubuh manusia itu membutuhkan asam amino. Dan kelapa itu memiliki asam amino. Bayangkan dilapisi Allah asam aminonya itu untuk dimakan manusia,” sebutnya.
Begitu juga dengan madu. Pohon itu diciptakan Tuhan untuk menghasilkan nutrisi manusia. Dan madu itu berasal dari lebah. Bahkan di dalam Alquran disebutkan bahwa madu itu salah satu obat untuk penyembuhan.
“Begitu juga dengan kurma. Jadi semua yang diatur dalam Islam itu menyehatkan. Termasuk kapan kita tidur dan kapan kita bangun. Makanya jangan dilanggar,” kata Zaidul lagi.
“Nabi itu biasanya tidur sehabis Isya dan bangun di pertengahan malam. Jadi jangan sampai waktunya disuruh Allah kita tidur malah kita bangun. Waktunya disuruh Allah kita bangun malah kita tidur,” ujarnya. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post