MEDAN, Waspada.co.id -Program Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) dan Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassaemia Indonesia (POPTI) Cabang Medan diharapkan dapat bersinergi dengan Pemprov Sumut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis saat pelantikan YTI/POPTI Cabang Medan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Rabu (22/2).
“Dengan sinergi ini kita harapkan dapat meringankan beban penyandang Thalassaemia, juga mendapatkan pelayanan faslitas yang terbaik di Sumut,” kata Nawal.
Kepada para pengurus yang baru dilantik, Nawal menyampaikan apresiasi karena telah bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk membantu mengentaskan permasalahan penyakit Thalassaemia, terutama di Sumut.
“Saya ucapkan selamat dan yang terpenting adalah sinergi dari program YTI yang mudah-mudahan dengan program kegiatan nantinya, jumlah penyandang thalassaemia ini dapat kita turunkan dari tahun ketahun,” ungkapnya.
Ketua YTI/POPTI Ruswandi menyampaikan, bahwa thalassaemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Dari data saat ini terdapat 220 penyandang thalassaemia di Indonesia.
“Namun data ini perlu kita update kembali, terutama di YKI Cabang Medan usai pelantikan ini untuk kembali mendata jumlah pasien thalassaemia yang ada,” katanya.
Menurut Ruswandi yang harus dipahami bagi pihak Rumah Sakit (RS) dan orangtua penyandang thalassaemia adalah dari segi penanganan bagi si pasien. Untuk RS, Ruswandi mengajak RS menyiapkan tempat transfusi darah yang nyaman bagi pasien.
“Karena RS dan ruangan transfusi darah adalah rumah kedua bagi mereka. Ini harus kita buat senyaman mungkin. Kemudian adalah kemudahan bagi pasien untuk tidak lagi ikut antrean ketika mereka mau tranfusi, karena ini merupakan rutinitas bagi mereka seumur hidup,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua YTI Cabang Medan Adi Kusuma Aman dalam kesempatan itu mengimbau pada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, untuk dapat terlebih dahulu memeriksakan kesehatan terutama darah.
“Karena pengidap thalassaemia ada yang berisifat pembawa yang bisa menurunkan, dan ini perlu kita deteksi. Oleh karenanya saya meminta masyarakat untuk memeriksakan darah jelang perkawinan, yang dapat diketahui kualitas kesehatan pada pasangan tersebut,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post