Waspada.co.id – DI berbagai wilayah saat ini sedang diguyur hujan. Meski sedang tak diguyur hujan pun, cuaca sering kali mendung. Banyak orang yang mengira jika cuaca sedang mendung dan matahari seakan tak muncul, kulit wajah tak perlu memakai tabir surya atau sunscreen.
Seperti yang diketahui, tabir surya ini dipakai untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). Sinar UV atau ‘ultraviolet’ adalah sinar berbahaya yang berasal dari matahari.
Seberapa bahayakah sinar UV bagi kulit? Sungguh berbahaya karena paparan radiasi ultraviolet (UV) merupakan faktor risiko utama sebagian besar kanker kulit.
Sinar matahari adalah sumber utama sinar UV, tetapi lampu tanning juga merupakan sumber sinar UV. Orang yang banyak mendapat paparan UV dari sumber ini adalah berisiko lebih besar terkena kanker kulit.
Lantas, jika musim hujan atau cuaca mendung, masih perlukah menggunakan tabir surya? Karena kondisinya sinar matahari tak terlihat. Faktanya, menurut Skin Cancer Foundation, awan menghalangi sedikitnya 20 persen dari sinar UV, jadi pada cuaca yang mendung atau berawan, Anda masih memiliki kemungkinan mendapatkan hingga 80 persen dari efek matahari.
Beberapa sumber bahkan mengatakan bahwa cuaca mendung berisiko lebih tinggi, karena sinar UV dapat memantul dari awan.
Fakta lain menyebutkan jika diibaratkan, saat Anda berada di tengah salju pun, risiko untuk terpapar sinar UV karena tersengat sinar matahari bahkan bisa lebih tinggi dari biasanya.
Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena es dan salju dapat memiliki efek reflektif pada sinar UV, dan justru dapat memperkuat sinar tersebut. Pada intinya, cerah atau tidak, krim SPF sebagai tabir surya tetap harus digunakan, dengan nilai minimal SPF 30. (okezone.com)
Discussion about this post