SINABANG, Waspada.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue hari ini, Rabu (1/2) menggelar rapat kerja bersama Pemerintah Kabupaten Simeulue terkait Perusahaan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS).
Rapat yang dilaksanakan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) itu bertujuan untuk membahas dan menyatukan persepsi soal nasib ribuan hektare kebun kelapa sawit plat merah itu.
Maklum, kondisi kebun sawit PDKS hari ini cukup memprihatinkan. Bahkan sebagian dari tanaman komoditi penghasil minyak CPO itu terlihat kian memprihatinkan. Baik itu, kebun I di Simpang Bonik Kecamatan Teluk Dalam, maupun di lokasi kebun II di Kecamatan Teupah Selatan.
Rapat Rerja DPRK yang dihadiri unsur Pemerintah Simeulue menghasilkan 10 kesimpulan, yakni.
1. Pengelolah PDKS sementara menyusun dan menetapkan target kerja dan Schedule kerja.
2. Melakukan pendataan aset PDKS baik yang bergerak/tidak bergerak/bertambah/berkurang/ untuk disampaikan ke DPRK.
3. Membentuk tim kajian bisnis baik pola Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Kerjasama Operasional (KSO), maupun penyertaan modal dilapor akhir Februari ke DPRK.
4. Melakukan pemeliharaan kebun melalui perbaikan sarana dan orasana dan penataan kebun PDKS.
5. Mencatat hasil panen penjualan Tandan Buah Segar (TBS) PDKS dan melaporkan ke DPRK secara berkala.
6. Mencatat aset Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan melaporkan ke DPRK
7. Merekrut tenaga kerja dari masyrakat Simeulue (Putra-putri Daerah).
8. Mengurus izin Hak Guna Usaha (HGU) dan izin lainnya yang berhubungan dengan kebun PDKS.
9. DPRK membentuk tim pansus pengelolaan PDKS.
10. Anggaran pemulihan PDKS dibebankan pada APBK kabupaten Simeulue.
Mengacu pada hasil kesimpulan rapat kerja tersebut, Anggota DPRK Simeulue Ihya Ulumuddin meminta Pemerintah Kabupaten Simeulue bekerja ekstra. Fokus pertama yakni, memulihkan kondisi kebun sawit PDKS. Dengan begitu, hasilnya dapat memberikan profit bagi Pemerintah Kabupaten Simeulue.
“Kita minta Pemkab Simeulue harus kerja super ekstra untuk memulihkan kondisi PDKS yang sudah kritis ini. Sebab, kembalinya kebun sawit PDKS Ke pangkuan daerah menjadi peluang kabupaten Simeulue dalam meningkatkan sumber PAD,” ujar Ihya Ulumuddin. (wol/ind/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post