MEDAN, Waspada.co.id – Polsek Medan Area belum menangkap kawanan preman yang menganiaya seorang sopir travel gara-gara tidak diberi uang.
“Sejauh ini kasusnya masih dalam penyelidikan. Untuk pelaku yang dilaporkan berjumlah tiga orang,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Harles Gultom, Kamis (12/1).
Ia mengakui, telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus penganiayaan yang terjadi di Jalan Amaliun, Kecamatan Medan Area, hingga viral di media sosial (medsos).
“Untuk para pelaku masih kita kejar karena masih melarikan diri. Diduga mereka (pelaku) merupakan warga sekitar,” akunya.
Sebelumnya, Zulkarnaen babak belur dianiaya kawanan preman di Jalan Amaliun, Kecamatan Medan Area, gegara tidak diberi uang.
Kasus tindak kekerasan itu pun telah dilaporkan ke Mapolsek Medan Area agar para pelaku secepat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kejadiannya malam tahun baru. Lalu ada orang yang tiap bulan saya kasih uang jaga malam (Adi) datang. Cuma cara dia minta uang tidak menghargai orang,” kata Mamek rekan korban.
“Dia datang marah-marah. Saya bilang jangan begitu. Terus dia malah menantang untuk berantam satu lawan satu. Sopir saya ini (Julkarnaen) terus datang bilang dia supaya sabar,” ujarnya.
Mamek mengungkapkan, pelaku kemudian melempar mancis ke arah sopirnya sehingga berujung cekcok dan pertikaian terjadi. Lalu memanggil beberapa orang temannya untuk memukuli korban.
“Ada tiga orang yang mengeroyok. Sopir saya dipukuli dan diseret. Akibatnya, pelipis mata sopir saya pecah dan mendapat empat jahitan. Tangan, bahu dan punggungnya terkena pukulan. Sempat dirawat di klinik,” pungkasnya. (wol/lvz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post