MEDAN, Waspada.co.id – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Medan menyayangkan sikap PW NU Sumatera Utara (Sumut) yang tidak melibatkan kader atau warga NU dalam Porseni NU di Solo.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua I Bidang Keagaman PMII Kota Medan, Hari Sanjaya Siregar, di Medan, Senin (16/1). Menurutnya, peserta atau atlit yang dikirim ke Porseni NU itu, bukanlah warga NU (Nahdlliyin).
“Padahal kita ketahui Porseni NU ini menjadi rangkaian satu abad NU, sekaligus ajang silaturahim dan kompetisi kader Nahdliyyin Se-Indonesia. Kita kecewa dengan Ketua PWNU Sumut, begitu banyaknya Warga dan kader NU yang berbakat, bahkan di segala bidang, tapi tidak diberi kesempatan lmengikuti Porseni di Solo,” kata Hari.
Ia mengatakan, dalam surat edaran panitia pelaksana ada tiga kategori peserta, yaitu, pelajar yang tergabung dalam organisasi NU, mahasiswa di Lembaga Pendididikan Tinggi (LPT) NU atau yang tergabung dalam organisasi NU, seperti PMII, Ansor dan lainya.
Lalu, lanjut Hari, santri NU dari pondok pesantren yang dilegaliser oleh RMI PCNU setempat. “Jelas bahwa Porseni NU untuk seluruh warga NU di Indonesia. Bukan warga diluar NU,” ungkapnya.
“Kita duga ada kongkalikong antara PWNU sumut yang tidak jujur dan transparan mengenai peserta Porseni NU Sumut. Bilang saja tak mampu cari peserta, biar kita yang cari peserta atlit warga NU,” sambungnya.
Hari mengatakan, PC PMII Kota Medan juga sudah melakuka koordinasi dengan panitia pelaksana di Solo. PMII meminta panitia untuk mendiskualifikasi peserta Porseni yang mereka duga buka kader NU Sumut.
“Kalo saya pribadi lebih baik membawa warga Asli NU walaupun nantinya dia kalah. Dibandingkan membawa warga yang bukan NU Walaupun nantinya dia menang. Saya lebih bangga membawa warga asli NU dari pada yang bukan NU,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post