MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, berbeda pendapat dengan Kepala Dinas (Kadisdik) Sumut Asren Nasution terkait minimnya guru agama Islam di Sumut.
Gubsu menilai anak buahnya keliru yang hanya menerima data guru agama Islam berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tidak melihat guru agama Islam yang berstatus honorer.
“Sebenarnya bukan tidak punya guru agama islam, tapi ada masih berada dalam posisi honorer,” kata Edy, di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jendral Sudirman Medan, Selasa (24/1).
“Yang dimaksud itu adalah dia guru berstatus ASN, banyak lulusan-lulusan kita yang bisa mengajar, inilah sedang kita urus. Karena yang menentukan itu adalah pusat, harus menjadi punya NIP (Nomor Induk Pegawai),” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Asren Nasution, menilai kondisi ini membuat prihatin dalam dunia pendidikan di Sumut. Dikatakannya, ribuan sekolah tidak memiliki guru agama Islam, berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumut.
“Mengejutkan, ternyata ada sekolah yang tidak punya guru pendidikan agama Islam,” kata Asren pada acara rapat koordinasi Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumatera Utara, bersama LPTQ kabupaten/kota dan kafilah khusus, di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Medan, Minggu (22/1).
Berdasarkan data dimiliki Disdik Sumut, katanya, saat ini total ada 1,8 juta pelajar di Sumut beragama muslim, dari jumlah tersebut tidak semua sekolah memiliki guru pendidikan agama Islam.
“SD ada 1.049 unit tidak punya guru agama Islam, SMP ada 161 dan SMA/SMK tidak punya guru ngaji atau agama Islam sebanyak 79 sekolah,” ungkapnya. (wol/man/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post