BINJAI, Waspada.co.id – Sebelumnya eksekutif dan legislatif menetapkan 5 Rancangan Peraturan Daerah sepanjang tahun 2022, salah satunya yakni Ranperda tentang Perusahaan Perseroan Daerah Pembangunan Kota Binjai.
Saat ini, Ranperda sedang digodok di DPRD Binjai, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Binjai, Andi Affandi, mengatakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017, maka Perusahaan Daerah (PD) dibuat jadi Perseroda.
“PD Pembangunan itu Perdanya masih BUMD. Dalam PP Nomor 54 Tahun 2017 diharuskan berubah jadi Perseroan Daerah. Dengan Perda itu kita siap menampung investor untuk merealisasikan Sentral Industri Binjai di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur,” jelas Andi, Kamis (12/1) via seluler.
Perubahan PD jadi Perseroda agar investor mau menanamkan modalnya. “Kalau masih bentuknya masih PD, investor tidak bisa berinvestasi. Makanya diubah untuk menarik investor biar bisa berinvestasi,” katanya lagi.
Dari 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kota Binjai. Sejauh ini cuma 2 yang bertahan. Yakni PD Pembangunan dan PDAM Tirtasari. Sementara PD Angkutan Perintis sudah colaps.
“Maka itu, PD Pembangunan akan diubah jadi Perseroda Pembangunan dan PDAM Tirtasarie jadi Perumda Tirtasari. Tidak hanya nama yang berubah, kelas mereka berubah dari kelas 3 menjadi kelas 2,” jelas dia.
Andi berpendapat, dengan perubahan tersebut, maka direktur pada 2 BUMD harus mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah karena Pemerintah Kota Binjai tak ada memberikan dana segar sebagai penyertaan modal pada 2 BUMD tersebut.
“Diubah untuk membuka peluang investor masuk. Yang sudah disahkan masih Perseroda,” ujar dia.
Sejauh ini, kata dia, Perseroan Daerah mengurusi pembangunan perumahan bersubsidi. Karena sudah berubah jadi Perseroda, Andi berharap, pimpinan atau direktur utama pada Perseroda ini harus mampu meningkatkan ambisinya dengan rencana Sentral Industri Binjai.
Sentral Industri akan jadi prioritas utama Perseroda Pembangunan. ” PD jadi Perseroda, sudah lama mau berubah, tapi tidak jadi. Kemarin terkendala anggaran, saat saya masuk pertama juga menghadapi masalah ini,” katanya.
Andi menegaksan, Dirut Perseroda Pembangunan siap-siap dievaluasi jika kinerjanya buruk. “kabarnya sudah ada salah satu pabrik yang mau masuk di Sentral Industri Binjai SIB. Mereka sudah tertarik kemarin tapi terkendala masih PD. Makanya ini dikejar lagi,” pungkas dia. (wol/rid/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post