MEDAN, Waspada.co.id – Perselisihan antara seorang warga Jalan Prof HM Yamin Kelurahan Sei Kera Hilir II, Diana, dengan Kasi Trantib Kecamatan Medan Perjuangan, Saud Samosir, yang sempat viral di media sosial berakhir dengan damai. Di hadapan Camat Medan Perjuangan Zul Ahyudi Solin, Lurah Sei Kera Hilir II, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Kepala Lingkungan XI, Sabtu (7/1) malam, Saud dan Diana saling meminta maaf dan mengakhiri konflik antara mereka.
Ketegangan antara Diana dan Saud ini terjadi pada, Sabtu (7/1) pagi. Waktu itu, Saud bersama pihak Kelurahan Sei Kera Hilir II melaksanakan tugas pembersihan batu-batu puing bangunan yang dibuang Diana di bahu Jalan Prof HM Yamin. Sebelumnya, pihak kelurahan telah meminta kepada Diana, baik secara lisan maupun tulisan, untuk mengangkat atau membersihkan batu puing bangunan di bahu jalan depan rumahnya tersebut.
Namun, seminggu setelah pemberitahuan tersebut, puing-puing batu bangunan itu masih tampak di bahu jalan. Diana beralasan batu puing bangunan itu akan dirapikan dan disemen setelah benar-benar padat.
Mahasiswa USU Pengemudi Honda Jazz Tewas
Pengemudi mobil Honda Jazz yang tewas menabrak pagar di Jalan Imam Bonjol ternyata mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU).
Humas, Promosi dan Protokol USU, Amalia Meutia, membenarkan tiga korban tersebut merupakan mahasiswa baru di USU angkatan 2022. “Iya, semalam kita coba untuk tanyakan ke dekan FKG USU, ternyata benar ketiga korban itu dari FKG USU,” kata Meutia saat dikonfirmasi, Minggu (8/1).
Informasi yang diterimanya, tiga korban yang terlibat kecelakaan di antaranya satu meninggal dunia dan dua lagi masih mendapat perawatan di rumah sakit. “USU turut berduka cita atas peristiwa itu,” ucapnya.
Tanggapan Soal LGBT
Ketua Karang Taruna Kota Medan, Yopie Hari Irwansyah Batubara menyatakan dukungan pihaknya terhadap Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang melarang keberadaan LGBT, di Kota Medan.
“Sebagai pemimpin yang mendapat amanah dari rakyat, Wali Kota Medan memiliki wewenang untuk melindungi warga kota dari perilaku menyimpang seperti LGBT, yang dapat menimbulkan mudharat bagi banyak orang,” ujar Yopie Batubara, didampingi oleh Wakil ketua Bidang Agama Erwinsyah Hasibuan yang juga menjabat sebagai Ketua BKPRMI Kota Medan,Minggu (8/1).
Yopie, mengatakan hal tersebut terkait pernyataan Pendamping Komunitas Transpuan Indonesia, Hartoyo yang terkesan ‘menyerang’ Bobby Nasution, sehubungan larangan LGBT di Kota Medan.
(wol/ega/d2)
Discussion about this post