MEDAN, Waspada.co.id – Pantauan dari sejumlah pasar tradisional di Kota Medan, harga beras sejauh ini masih stabil dalam rentang Rp9.750 hingga Rp13.200 per Kg nya (mulai harga beras murah hingga super).
Belum ada perubahan atau mengalami penurunan. Padahal dari banyak kabar yang tersirat, Bulog telah menggelontorkan beras dengan harga yang jauh lebih miring dibandingkan dengan harga pasar saat ini.
Pemerhati Ekonomi, Gunawan Benjamin, menuturkan dengan kualitas beras Bulog yang setara atau diatas medium. Maka harga beras Bulog yang dijual di kisaran harga Rp8.600 per Kg.
“Maka pedagang bisa menjual dikisaran Rp9000 per Kg, atau setidaknya di bawah HET Rp9.950 per Kg nya, jadi hitunganya saya, pada dasarnya beras Bulog ini bisa menekan harga mulai dari beras kualitas bawah hingga yang super,” ungkapnya.
Masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi beras medium dan super juga bisa membeli beras Bulog tersebut, karena kualitasnya sama, dan tentunya bisa menikmati harga sesuai dengan HET. Bila mengacu kepada harga beras kualitas bawah yang berada dalam rentang Rp9.750 hingga Rp10.100 berdasarkan data pihps di Kota Medan.
“Maka masyarakat yang terbiasa mengkonsumsi beras murah bisa mendapatkan harga yang lebih miring namun dengan kualitas diatasnya, dan pada dasarnya harga beras kualitas bawah juga bisa didorong untuk turun setidaknya dalam rentang Rp9.500 hingga Rp9.950 per Kg. Karena pedagang tetap bisa menjual beras Bulog tersebut dalam rentang angka yang sama,” ungkapnya.
Saat ini harga beras relatif belum mengalami perubahan meskipun operasi pasar Bulog mulai dilakukan. Ada beberapa kemungkinan disitu, pertama masih ada stok beras pedagang yang lama dengan harga yang lebih mahal, sehingga beras Bulog belum saatnya digelontorkan di pasar.
“Kedua, intervensi harga yang dilakukan Bulog kurang banyak, ketiga ada permainan spekulan didalamnya,” katanya lagi.
Jadi yang perlu diwaspadai adalah oknum pedagang yang bisa saja bermanuver untuk mendapatkan keuntungan, oknum tersebut bisa saja menumpuk barang, mengganti kemasannya, hingga melakukan pengoplosan beras. Satgas pangan khususnya KPPU harus berada di pasar untuk mengawasi distribusi beras saat ini.
“Sejauh ini, ada kabar yang berhembus di pasar tradisional itu harga harga beras akan turun pada bulan maret mendatang. Kabar tersebut memang masuk akal, dikarenakan kita memasuki musim panen. Tetapi kabar tersebut justru kontradiktif dengan apa yang dilakukan Bulog saat ini. Jadi memang harus ada penelusuran mendalam agar fenomena harga beras ini terpecahkan,” tandasnya.(wol/eko/d2)
Discussion about this post