MEDAN, Waspada.co.id – Para personil satuan Jihandak Gegana Brimob Polda Sumut melakukan penyelamatan dan menjinakkan bom di Kualanamu International Airport (KNIA) Deliserdang, Kamis (8/12).
Para personil melakukan evakuasi terhadap korban sandera mengamankan area, sejumlah pengunjung dan karyawan bandara Kualanamu juga dievakuasi petugas menjauh dari area yang disterilkan.
Proses evakuasi dibantu personel TNI AD, Paskhas TNI AU dan Avsec Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang. Sandera yang merupakan calon penumpang pesawat berhasil diselamatkan dari tangan sejumlah orang terduga anggota teroris bersenjata api.
Meski sudah menyelamatkan dua calon penumpang dari sandera, petugas mendeteksi ada Bom di toilet terminal penumpang. Lalu menjinakkan Bom juga dilakukan. Dengan proses SOP yang dilakukan, petugas Jihandak Gegana Brimob Sumut berhasil mengamankan BOM yang dipasang teroris hingga diledakkan ditempat yang aman menggunakan kendaraan khusus penjinak Bom.
Namun dengan kesinggapan akhirnya petugas berhasil menjinakkan bom dan menyelematakan para korban yang disandera. Demikian ini merupakan salah satu rangkaian Airport Emergency plan yang merupakan suatu rencana bandar udara dalam menghadapi atau menanggulangi kondisi darurat selanjutnya airport emergency planning merupakan suatu proses mempersiapkan suatu bandar udara untuk mengatasi situasi atau keadaan darurat di dalam bandar udara.
Airport Security Plan adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara Bandar udara dan Badan Usaha Bandar udara untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan operasi penerbangan indonesia.
Director of Operations Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, Heriyanto Wibowo menuturkan simulasi ASE & AEE bertujuan untuk melatih komunikasi, koordinasi & komando untuk penanganan, penaggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Kualanamu, agar Seluruh Anggota komite penanggulangan memiliki kesiapan dan sigap dalam menangangi bencana.
“Kegiatan yang melibatkan 509 personil dari seluruh anggota komite penanggulangan, dan juga anggota dari TNI, Polri, Basarnas, Airlines, CIQ, KKP, Rumah Sakit dan Puskemas serta PMI,” tuturnya.
“Latihan berskala besar yang diikuti oleh seluruh komunitas Bandara merupakan kegiatan akbar yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Aviasi, yang mana sebelumnya selalu dilaksanakan oleh Bandara – Bandara yang dilakukan oleh perusahan induk, yakni PT Angkasa Pura II setiap 2 tahun sekali yang dilaksanakan secara parsial antara Airport Emergency Exercise dan Airpot Security Exercise,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Discussion about this post