JAKARTA, Waspada.co.id – Partai NasDem bakal kehilangan jumlah kursi di kabinet. Sinyalemen ini muncul dari pernyataan Presiden Jokowi belakangan ini. Dianggap sebagai jalan islah atau tawaran yang tak mungkin ditolak partai bentukan bos Media Group, Surya Paloh.
Pengamat politik Ray Rangkuti menyebutkan kehilangan menteri merupakan pil pahit yang mesti diterima Partai NasDem setelah mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Konsekuensi logis yang mesti diterima NasDem sekalipun terdapat opsi untuk menolak dan ditolak pula oleh Jokowi selaku pemegang hak prerogatif.
“Itulah nalar politiknya. Jangan mau diambil semua, mendukung antitesa Pak Jokowi, namun pada saat yang sama berada di kabinet Pak Jokowi. Tak elok macam ini,” kata pengamat politik Ray Rangkuti, kepada Inilah.com, di Jakarta, Selasa (27/12).
Menurutnya, NasDem hanya menyisakan satu kursi dari tiga kursi di kabinet. Posisi Siti Nurbaya selaku Menhut dianggap aman. Alasannya selain Jokowi perlu mengikat NasDem, figur Siti dianggap lebih netral. Siti bahkan menjadi satu-satunya kader NasDem yang duduk di kabinet sejak periode pertama Presiden Jokowi.
“Agak sulit mendepak Ibu Siti Nurbaya semata karena alasan politis,” ujarnya.
Sedangkan menteri dari NasDem lainnya seperti Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Menkominfo Johnny G Plate dianggap rawan didepak. Selain tidak memiliki catatan kinerja yang fenomenal, keduanya dianggap memiliki garis politik yang bersebarangan dengan Jokowi.
Ray meyakini reshuffle bakal terjadi. Tinggal menunggu waktu saja Jokowi mengumumkan rencananya itu. “Setidaknya bulan Maret-April tahun depan.”
Dia juga menilai langkah reshuffle seolah menjadi opsi islah antara Jokowi dengan NasDem yang secara politik telah mengambil langkah yang mendahului parpol-parpol koalisi lainnya. “Reshuffle ini baik bagi Pak Jokowi dan juga NasDem agar keduanya bisa fokus pada pilihan politiknya masing-masing. NasDem berselera lain memilih mendukung antitesa Pak Jokowi dan konsekuensinya, ya berada di luar barisan Pak Jokowi.” (inilah/pel/d1)
Discussion about this post