MEDAN, Waspada.co.id – Berobat cukup dengan menggunakan KTP yang baru saja dikumandangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung direspon aparatur Kecamatan Medan Tuntungan. Pasangan lansia, Tamat Tarigan dan istrinya Dayang br Ginting yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami kelumpuhan dan kesulitan ekonomi, Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan turun langsung ke rumah warganya tersebut yang berada di Jalan Djamin Ginting Gang Kenanga VI Kelurahan Simpang Selayang, Senin (5/12) kemarin
“Setelah mendapat informasi ini, langsung kami cek dan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, dan ternyata sudah dimasukkan namanya ke calon penerima BST Disabilitas dan juga telah diusulkan sebagai kepesertaan pada PKH/BPNT, namun masih dalam daftar tunggu,” jelasnya.
Harry juga menjelaskan, kedatangannya ke rumah warga ini untuk memastikan agar pasangan suami istri ini juga mendapat pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi.
“Dari pihak puskesmas juga sudah turun, sejumlah bantuan dari dinsos juga sudah diberikan. Jadi hari ini kita datang untuk memastikan kondisi kesehatan Tamat dan istrinya ini agar mendapat pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi. Jadi kita siapkan ambulans dan kita bawa ke RSUD dr Pirngadi, agar bisa diperiksa kondisi kesehatannya. Apa lagi Wali Kota Medan Bobby Nasution kan telah melaunching Universal Health Corverage (UHC). Jadi seluruh warga Medan kini berhak mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Terkait UHC, camat juga menjelaskan Bahwa dengan adanya UHC ini maka masyarakat Kota Medan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP. “Bidang kesehatankan memang menjadi salah satu program prioritas dari Wali Kota Medan, dan penerapan UHC di Kota Medan inilah salah satu kebijakannya,” bebernya.

Riki Sianipar selaku Kepling, menjelaskan pasangan suami istri lansia ini sejak dua tahun lalu mengalami kelumpuhan sehingga kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. “Mereka ini hanya tinggal berdua dan dengan kondisi yang sama-sama mengalami kelumpuhan. Jangankan untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan ekonominya, untuk melakukan aktivitas sehari-hari saja sulit,” kenangnya.
Dia juga menjelaskan, selama ini, pasangan suami istri ini mendapatkan makanan dari adiknya yang bekerja sebagai tukang kusuk keliling dan suami yang bekerja tidak menetap, serta masyarakat sekitar tempat tinggal. “Jadi warga di sini juga saling bantulah, meski ada juga bantuan dari pemerintah maupun pihak lain,” tukasnya.(wol/mrz/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post