KUTACANE, Waspada.co.id – Proyek raksasa jembatan Lawe Natam di jalan nasional ruas Kutacane-Gayo Lues, di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), kini telah memasuki tahap akhir masa kontrak pekerjaan. Namun progresnya masih sekitar 80 persen, sehingga sangat dikhawatirkan.
Untuk diketahui, proyek dengan plafon anggaran senilai Rp21 miliar bersumber dari APBN Murni tahun 2022 itu, yang melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Aceh.
Saat ini, Jumat (9/12), waktu pelaksanaannya tinggal menunggu hitungan hari saja, namun progres pekerjaan masih menumpuk, dinding oprit di bagian Utara masih tahapan pemasangan besi pondasi. Belum lagi untuk pengecoran dinding dan penimbunan oprit serta pengaspalannya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Aceh, Akbar, mengaku optimis akses jembatan itu akan selesai di akhir Desember bulan ini.
“Doakan Insyaallah selesai, dan bisa digunakan oleh masyarakat,” ungkap Akbar beberapa waktu lalu. Dia juga berterima kasih atas info yang mengingatkan.
Terkait dengan kualitas tanah timbunan pada oprit jembatan disisi sebelah Utara, kata dia, metode pekerjaan sudah diarahkan harus sama dengan metode penimbunan oprit disisi sebelah Selatan jembatan.
“Saya juga nggak mau sembarangan, ini proyek jalan nasional, sudah saya arahkan untuk dimasukan timbunan pilihan seperti yang di sebelah Selatan, harus seperti itu nanti,” ungkapnya.
“Tanah penimbunan pada oprit di sebelah Utara yang telah ada itu, nantinya dijadikan pengikat pada saat diblinding dan dipadatkan. Sebenarnya oprit sebelah Utara itu belum bisa dimainkan timbunan dengan maksimal karena menunggu dinding oprit dicor,” tambahnya.
Pantauan Waspada Online, jika diperhitungkan dengan waktu pelaksanaan yang tersisa, pekerjaan proyek itu sangat berpeluang tidak akan terselesaikan. Kwalitas pada finishing-nya nanti sangat diragukan. (wol/sur/d1)
Discussion about this post