JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menilai wajar Presiden Joko Widodo dan Istana dikaitkan dengan isu penjegalan koalisi atau calon presiden. Selama masih ada pembantu Jokowi yang bicara soal penjegalan tersebut.
Dia mengatakan, masyarakat sudah cerdas. Upaya rekayasa apapun mudah disambungkan bila ada pembantu Jokowi yang terlibat.
“Masyarakat sudah cerdas. Upaya untuk rekayasa apapun mudah disambungkan. Selama ada pembantu Presiden yang komen dan bisa ditafsirkan maka wajar jika ada pendapat Istana ikut bermain,” katanya kepada wartawan, Kamis (22/12).
Masyarakat bisa menilai apakah ada campur tangan istana di penjegalan koalisi atau calon presiden. Meski bukan Jokowi langsung yang terlibat.
“Biar masyarakat yang menilai. Masyarakat mempersepsi Istana bukan hanya Pak Jokowi,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut, Istana selalu dituduh hal tidak benar. Kepala negara ini khawatir ada koalisi gagal terbentuk pada Pemilu 2024 nanti, lalu yang disalahkan adalah dirinya.
“Yang saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi. Gagal koalisi yang dituduh istana lagi, istana ini, istana, istana,” ujar Jokowi saat perayaan HUT Hanura ke-16 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (21/12).
Koalisi, kata Jokowi, adalah kewenangan ketua umum partai. Setiap ketua umum bertemu bahas koalisi. Tetapi masih saja presiden yang dituduh menggagalkan.
“Padahal kita enggak ngerti koalisi antar partai, antar ketua partai yang ketemu, tapi yang mau mengkambinghitamkan mau menuduh, presiden, istana, Jokowi,” kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan tokoh gagal menjadi calon presiden atau calon wakil presiden juga jangan menyalahkan dirinya dan Istana.
“Mungkin untuk pilpres bisa seperti itu lagi ada orang atau tokoh ingin sekali mendapatkan kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan. Kekuatan besar ikut-ikutan, urusannya apa dengan saya,” ujar Jokowi. (wol/merdeka/ryan/d2)
Discussion about this post