MEDAN, Waspada.co.id – Menjelang pergantian tahun 2022 yang tinggal menghitung hari, sejumlah pedagang kembang api di Jalan KH. Zainul Arifin, Kota Medan, mengeluhkan sepinya pembeli.
Rendy, salah seorang penjual kembang api menyebut penjualan kembang api menjelang tahun baru 2023 ini masih sepi. Selain itu mendapat larangan dari pihak kepolisian tidak boleh menjual petasan dengan ukuran besar.
Dirinya mulai berjualan kembang api dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. “Dalam sehari kembang api yang terjual tidak menentu. Kadang 1 kotak sehari, terkadang bisa juga 2 kotak,” ungkapnya Kepada Waspada Online, Kamis (29/8).
Dijelaskan, harga kembang api yang dijual bervariasi mulai dari Rp30.000, hingga Rp300.000 per kotak. Tergantung besar kecilnya ukuran kembang api.

Saat ditanya mengenai omzet penjualan kembang api dalam sehari, Rendy mengaku pemasukan dari jualan kembang api ini tidak menentu, tidak pernah sampai Rp1 juta. “Sejak Pandemi Covid-19 belum ada peningkatan pemasukan,” keluh pria yang sudah lima tahun berjualan kembang ini.
Ketika disinggung mengenai asal kembang api yang ia jual, pemuda berusia 22 tahun itu menyebutkan bahwa kembang api yang ia jual adalah buatan pabrik dari china yang dikirim ke Jakarta.”jadi kami pesan ke Jakarta setelah itu baru kami jual di Medan,” terangnya.
Dia berharap ke depannya tidak ada larangan lagi dalam berjualan petasan menjelang tahun baru. (wol/syf/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post