MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, angkat bicara terkait matinya ribuan babi di Kota Medan dan di Kabupaten Deliserdang yang diakibatkan virus African Swine Fever (ASF).
Mantan Pangkostrad ini meminta para peternak untuk ikut aturan yang diarahkan pemerintah daerah, dengan tidak melakukan transaksi jual-beli antarprovinsi dulu.
“Ini bukan (virus atau penyakit) baru, rakyat selalu diingatkan. Sampai sekarang belum diizinkan barang (babi) dari luar ke dalam. Kemudian, babi dari dalam dijual ke luar,” kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (1/12).
Edy mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sudah turun melakukan penanganan hewan ternak tersebut dengan melakukan tindakan penanganan kematian babi tersebut, agar peternakan tidak mengalami kerugian besar.
“Tidak baru, harus waspada. Rawat benar binatang itu, tidak menjadi rugi karena mati. Selalu kita lakukan vaksinasi, vaksin ini jalan. Kalau rakyat tidak bersih, seperti ini lah jadinya,” ujarnya.
Baca: Ribuan Ternak Babi Mati di Sumut Terjangkit Virus ASF
Edy menambahkan, para peternak juga harus merawat dengan bersih kandang dan hewan ternaknya. Sehingga dapat mencegah penyakit menyebabkan kematian hewan ternak.
“Ada sektor-sektor RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) yang tepat untuk memelihara ternak, taat itu. Kandangnya bersih, jenis makanannya. Sehingga binatang itu sehat,” ungkapnya.
“Ikuti aturan, tidak diperbolehkan barang kita jual ke luar dan sama-sama kita ikuti,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post