JAKARTA, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, menegaskan bahwa korupsi harus ditinggalkan dan menjadi masa lalu. Sebab, tindak pidana korupsi adalah musuh bersama yang merusak tujuan-tujuan bangsa yang mulia.
Demikian disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi, saat menghadiri puncak acara Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) 2022 di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (9/12).
“Mari bersama-sama kita jadikan korupsi sebagai masa lalu, jangan terulang lagi korupsi-korupsi. Kalau bisa korupsi itu seperti hewan purbakala, yang hanya tinggal nama dan hanya dapat dikenang,” kata Edy
Gubsu mengatakan, semua orang harus terlibat dalam pemberantasan korupsi, karena jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja yang bekerja akan sulit mencapai tujuan pemberantasan.
“Semua lini harus bekerja sama membantu KPK memberantas korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Ketua KPK Firli Bahuri, menyampaikan korupsi adalah musuh bersama, karena korupsi dapat menghancurkan tujuan negara Indonesia. Untuk itu, korupsi harus menjadi musuh bersama, karena ia dapat merusak tujuan bangsa Indonesia.
“Tujuan bangsa kita kan melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” ujarnya.
“Korupsi musuh dunia, saya yakin kita akan bebas dari korupsi, keyakinan saya berdasarkan pada Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) masyarakat Indonesia pada tahun 2022 meningkat,” sambungnya.
Firli berkeyakinan, pada tahun 2024 Indonesia akan bebas dari korupsi, jika semua mau bekerja keras, maka Indonesia memiliki budaya antikorupsi. Pihaknya juga telah mengukur dan survei, terkait perubahan prilaku dan budaya antikorupsi di Indonesia yang menunjukan angka perbaikan.
Pada tahun 2022, Indonesia mencapai angka 3,93 lebih baik dari tahun lalu, 3,88. KPK juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat dengan membentuk penyuluh antikorupsi.
“Izin pak Wapres, penyuluh antikorupsi kita juga ada anak-anak SD, kita berharap dapat menumbuhkan budaya antikorupsi sejak dini,” pungkasnya. (wol/man/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post