TEBINGTINGGI, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, meminta segala kegiatan adat dan tradisi kedaerahan lebih digalakkan lagi. Tradisi dan adat merupakan warisan budaya dari para leluhur yang harus dijaga kelestariannya, agar generasi bangsa mengetahui budaya yang mereka miliki.
Di antaranya, perayaan Marsombuh Sihol yang dilaksanakan Partuha Maujana Simalungun (PMS) DPC Kota Tebingtinggi di GOR Asber Jalan Gunung Lauser/BP 7 Rambutan Kota Tebingtinggi, Sabtu (3/12). Diketahui, Marsombuh Sihol adalah malam hiburan seni untuk melepas rindu yang kerap dilakukan oleh perantau Simalungun.
“Kegiatan seperti ini harus tetap dijaga dan dilestarikan, karena merupakan silaturahim yang banyak manfaatnya, Dari rezeki yang bertambah, tubuh yang sehat dan juga memperpanjang umur,” ucap Edy.
Gubernur menyatakan Suku Simalungun merupakan warga pejuang dan perantau. Ini ditandai hampir di setiap daerah di Sumut, bahkan di Indonesia dapat ditemui warga bersuku Batak Simalungun.
“Saya minta Marsombuh Sihol ini juga dapat dilaksanakan di Kota Medan, dengan acara yang lebih besar dan meriah lagi,” kata Gubsu disambut tepuk tangan meriah oleh warga Simalungun.
Selain adat budaya yang perlu dilestarikan, Edy juga meminta pada warga Simalungun tetap menjadi penyumbang terbesar dalam agro wisata dan pertanian. Pasalnya, tempat asal Suku Batak Simalungun adalah para petani yang andal.
Plt Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi, mengatakan kegiatan ini merupakan warisan budaya yang harus dikenalkan pada generasi penerus. Kegiatan budaya ini akan kembali digalakkan, di mana selama dua tahun terakhir segala kegiatan budaya terhenti akibat pandemi.
“Kita akan bangkitkan kembali semua kegiatan budaya. Terima kasih pada Bapak Gubernur yang telah memperhatikan dan menyokong semua kegiatan budaya, di antaranya Marsombuh Sihol ini,” ucap Dimiyathi juga berterima kasih atas pembangunan jalan provinsi di Tebingtinggi.
Ketua Umum PMS DPC Kota Tebingtinggi, Marsiaman Saragih, menjelaskan Marsombuh Sihol merupakan adat istiadat yang dilakukan oleh muda-mudi Simalungun untuk saling bersilaturahim dan bertegur sapa ketika terang bulan. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post