JAKARTA, Waspada.co.id – Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil presiden (Cawapres) di sejumlah lembaga survei, mengalami kenaikan. Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menganalisis, terdapat beberapa alasan seorang figur bisa mengalami kenaikan elektabilitas di masyarakat.
Menurutnya, gaya kepemimpinan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu dikenal sebagai sosok pemimpin dengan pemikiran terbuka dan rendah hati atau low profile. Faktor inilah yang menjadi kunci sosok Erick disukai masyarakat terkhusus kaum milenial.
“Untuk pemilih milenial jelas gaya Pak Erick Thohir yang low profile, gampang luwes itu disenangi,” kata Ari kepada wartawan, Minggu (18/12).
Selain itu dalam konteks kinerja di pemerintahan, performa Erick dinilai cemerlang dan konsisten selama menjadi menteri. Hal ini yang menjadi poin prestasi Erick mendapat apresiasi positif masyarakat.
“Raihan keberhasilan dalam bersih-bersih BUMN menjadi pijakan masyarakat, dalam memberi penilaian positif,” lanjutnya.
Ari melanjutkan, kepemimpinan Erick juga sukses menghadirkan transformasi kebaikan di tubuh BUMN.
“Kalau dari kinerja kan sudah terbukti baik, pekerjaan rumah untuk membereskan Garuda tapi beberapa BUMN lain misal kasus ASABRI itu bisa diungkap,” terang Ari.
Kondisi demikian, terangnya, ditambah dengan besarnya dukungan masyarakat kepada Erick Thohir. Masyarakat menilai karakteristik kepemimpinan Erick Thohir tidak banyak dimiliki oleh tokoh nasional lainnya.
Ridwan Kamil menempati urutan paling atas dengan elektabilitas sebesar 12,6 persen. Bersaing ketat di urutan kedua politikus Gerindra Sandiaga Uno 11,9 persen.
Kemudian, AHY juga menempel ketat Sandiaga dengan elektabilitas sebesar 11,7 persen. Di urutan keempat Erick Thohir bertengger dengan elektabilitas 10,8 persen.
Bahkan para hasil survei Poltracking yang terbaru, nama Erick Thohir melesat menjadi kuda hitam setelah menguasai peta suara di Jawa Tengah. Nama Erick menyodok di antara nama kepala daerah seperti Ridwan Kamil dan ketua umum partai, seperti Agus Harimurti Yudhoyono.
Hanta Yudha menilai munculnya nama Erick adalah fakta yang menarik. Sebab Erick nyatanya tak hanya mampu merebut suara tertinggi cawapres di Jawa Tengah. Erick, kata Hanta, juga memiliki elektabilitas yang cukup tinggi di DKI.
“Menarik melihat temuan Erick Thohir, menteri BUMN. Elektabilitas cawapres di Jawa Tengah ini yang tertinggi ada Erick Thohir, kita tidak mengikutsertakan nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Kedua Ridwan Kamil dan ketiga ada Sandiaga Salahudin Uno, ini simulasi 10 nama,” kata Hanta, Kamis (15/12).
Menurut dia, Erick nyatanya sangat diapresiasi pada lokasi yang selama ini menjadi basis kekuatan Jokowi. Erick, kata Hanta, juga dipersepsikan positif di basis kekuatan Ganjar.
“Erick Thohir ini ini seperti ada limpahan basis Pak Jokowi, ini juga basis Ganjar Pranowo,” ujar Hanta.
Erick nyatanya juga mampu mencatat suara yang tinggi di lokasi abu-abu seperti di DKI. Di DKI Jakarta, Erick menempati posisi kedua dengan 17,2 persen. Sedangkan Jawa Barat Erick merangsek ke posisi ketiga dengan 10,3 persen.
Di Jawa Timur, Erick Thohir menempati posisi kedua dengan 18,3 persen. Erick terpaut tipis dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan 18,6 persen. Raihan keduanya berada jauh dari nama-nama lain yang di bawah 10 persen. Survei itu, kata Hanta, khusus memasukkan nama Cawapres. Sedangkan untuk Presiden Ganjar, Anies, dan Prabowo bersaing di tempat teratas.
Survei yang dilakukan Poltracking menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel 1.000 responden pada masing-masing lima provinsi utama di pulau Jawa, dengan margin of error 3,1 persen. Sedangkan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen. Survei dilakukan pada 26 November 2022 hingga 2 Desember 2022.(wol/merdeka/eko/d2)
Discussion about this post